LAHAT, KORANPALPRES.COM - Dalam dunia perkebunan keputusan untuk mengganti komoditas perkebunan harus dilakukan dengan hati-hati.
Meskipun harga pasar sering kali berfluktuasi, petani perlu mempertimbangkan banyak faktor sebelum berpindah dari satu tanaman ke tanaman lain.
Kepala Dinas Perkebunan Lahat, Vivi Anggraeni SSTP Msi melalui Kabid Produksi, Oktavianus Dinjaya SPt MM menjelaskan, beralih ke komoditas baru seperti berpindah dari sawit ke karet, atau karet ke kopi maupun lainnya dapat mengakibatkan kerugian.
"Banyak tanaman, seperti karet dan kopi, sahang, kakao, memerlukan waktu bertahun-tahun untuk mulai berproduksi. Jika harga komoditas baru tidak stabil, petani dapat menghadapi kerugian yang lebih besar," jelas dirinya, Senin 4 November 2024.
BACA JUGA:Pemkab Lahat Sambut Baik Sertifikat Halal pada Produk Pangan Lokal, Ini Pesan Pj Bupati
BACA JUGA:Pemkab Lahat Dorong MUI Kabupaten Bentuk di Tingkat Desa, Ini Kata Kabag Kesra
Mempertahankan komoditas yang sudah ditanam juga penting untuk menjaga keberlanjutan, seperti karet dan sawit memiliki permintaan global yang tinggi, dan harga mereka dapat meningkat kembali. "Dengan mengandalkan tanaman yang telah ada, petani dapat meminimalkan risiko finansial," terang Oktavianus Dinjaya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat, sambungnya, berperan penting dalam mendukung petani agar tidak mudah tergoda untuk berganti komoditas.
"Kebijakan yang menyediakan akses ke informasi pasar, kredit dan pelatihan dapat membantu petani membuat keputusan yang lebih baik," imbau dia.
Selain itu, masih ulasnya, dukungan terhadap praktik pertanian berkelanjutan dapat meningkatkan hasil dan menjaga kesehatan tanah.
"Dengan mempertahankan komoditas yang ada dan tidak terburu-buru untuk mengganti, petani dapat membangun ketahanan ekonomi dan menghadapi tantangan pasar dengan lebih baik," paparnya.
Dia berharap, kesadaran dan pengetahuan tentang nilai jangka panjang dari komoditas tertentu, sangat penting untuk keberlanjutan perkebunan sehingga hasil bumi yang diproduksi dapat menunjang kehidupan pekebun.
"Hasil yang kebun yang tidak berganti komoditi tersebut akan membawa dampak positif, untuk menghasilkan produksi sekaligus pendapatan bagi pekebun," tandasnya.