"Di mata saya yang merupakan orang luar, saya mengamati Apple cenderung jumawa serta merasa sok penting dan dibutuhkan. Padahal, mereka sebenarnya sudah banyak mendapatkan kemudahan di Indonesia," tutur dia saat ditanya soal keengganan Apple berinvestasi secara besar-besaran di Tanah Air.
BACA JUGA:iPhone 16 Dilarang Beredar di Indonesia, Boleh Gak Beli di Luar?
Ia dengan tegas bilang pasar Indonesia pun sebenarnya amat menjanjikan untuk penjualan iPhone.
Masih berkaitan dengan investasi Apple yang diwajibkan itu. Apple dikabarkan bakal menambah investasi sebesar US$10 juta atau sekitar Rp158 miliar. Mereka berencana membangun pabrik di Bandung, Jawa Barat.
Bloomberg melaporkan, langkah ini dilakukan Apple demi mencabut larangan penjualan produk terbaru mereka, iPhone 16 Series, di Indonesia.
Dari beberapa informasi yang diperoleh mengatakan pembangunan pabrik di Bandung akan bekerja sama dengan suplier-suplier Apple. Fasilitas tersebut akan membuat produk seperti aksesoris dan komponen untuk gadget Apple.
BACA JUGA:Kenapa iPhone 16 Series Belum Boleh Dijual di Indonesia? Ini Alasannya
BACA JUGA:5 Power Bank Tebaik untuk iPhone di 2024, Nikmati Pengisian Daya yang Cepat dan Aman!
Apple konon telah mengajukan proposalnya ke Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dan Kemenperin sendiri disebut sedang mempertimbangkan proposal tersebut.
Tentu saja hal ini belum final dan bisa saja berubah, dan diperkirakan akan mengambil keputusan dalam waktu dekat
Pada bulan lalu, Kemenperin mencegah penjualan iPhone 16 dengan alasan bahwa raksasa teknologi AS ini belum memenuhi persyaratan 40 persen tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk ponsel pintar dan tablet.
Apple ketika itu tidak merespons permintaan untuk memberikan komentar.
BACA JUGA:Apple Juara Bertahan! Ini Rilis Daftar 500 Merek Global Teratas TopBrand 2024
BACA JUGA:10 Ponsel Terlaris di Dunia Didominasi Apple dan Samsung
Secara terpisah Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengaku sudah mendengar soal rencana Apple bangun pabrik di Bandung dengan nilai investasi mencapai Rp158 miliar itu.