Proyek itu bertujuan untuk membantu negara-negara membangun lebih banyak taman laut, sebagian dengan mendokumentasikan kehidupan laut.
BACA JUGA:Ilmuwan temukan salah satu hewan tertua di Bumi di pedalaman Australia
BACA JUGA:Keren, 8 Dosen dan Mahasiswa Unpad Ini Masuk Daftar 2 Persen Ilmuwan Teratas Dunia
Pulau Malaulalo sebagian besar tidak berpenghuni dengan perairan yang sebagian besar belum dieksplorasi. Dennis Marita, seorang anggota Suku Po'onapaina di Ulawa menyebut bahwa suku tersebut mengawasi wilayah laut Malaulalo.
"Hal ini adalah sesuatu yang besar bagi komunitas kami," kata Marita, yang juga merupakan direktur kebudayaan di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Kepulauan Solomon.
Tidak terdapat karang lain dalam catatan publik yang lebih besar dari ini. Kendati kemungkinan terdapat koloni yang lebih besar di daerah terpencil di lautan yang belum ditemukan.
Rekor sebelumnya untuk karang terbesar di dunia dipegang koloni di Samoa Amerika yang lebarnya sekitar 22 meter.
BACA JUGA:Luar Biasa, 7 Dosen UGM Masuk dalam Daftar 2 Persen Ilmuwan Berpengaruh Dunia
BACA JUGA:Misteri 'Manusia Pendek', Kisah Seru Ilmuwan Asing di Hutan Sumatera
"Cukup banyak terumbu karang di dunia yang terpencil dan belum dieksplorasi dengan baik," kata Stacy Jupiter, direktur eksekutif konservasi laut di Wildlife Conservation Society, yang tidak terlibat dalam ekspedisi ini.
Saat ini, manusia baru menjelajahi sekitar 5% wilayah laut di planet ini.
Stacy mengatakan tidak mengherankan sama sekali bahwa kita terus menemukan hal-hal baru, bahkan makhluk-makhluk besar..
Sebuah Harapan
BACA JUGA:Ilmuwan Belum Mampu Singkap Rahasia Ini: Mengapa Allah Menciptakan 7 Langit dan 7 Bumi
BACA JUGA:Benarkah Jupiter Tidak Punya Permukaan Seperti Bumi?
Penemuan tersebut membuat sebuah harapan, sebab muncul di saat terumbu karang di seluruh dunia menghilang. Perubahan iklim yang masif menghangatkan lautan, dan air hangat itu membunuh karang.