Benarkah Jupiter Tidak Punya Permukaan Seperti Bumi?

Planet Jupiter tidak punya permukaan kokoh seperti bumi-sainsmania-
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Bumi sampai sekarang masih merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh makhluk hidup. Adanya permukaan di Bumi dan atmosfer yang mendukung kehidupan membuat bumi memang istimewa. Lalu benarkah planet seperti Jupiter tidak punya permukaan seperti bumi?
Jupiter dalam sistem tata surya dikenal sebagai planet terbesar yang ada. Planet ini adalah planet di posisi kelima setelah Mars, berdasarkan jaraknya dari Matahari.
Sehubungan dengan mengapa Jupiter tidak memiliki permukaan seperti Bumi, para ilmuwan mencoba menjelaskannya sebagai berikut.
Jupiter Tidak Memiliki Permukaan tapi Penuh dengan Gas
BACA JUGA:Ada 288 Bulan di Tata Surya, Jupiter Punya Hampir 100 Bulan, Saturnus Terbanyak
BACA JUGA:Kepler 37-b Planet Terkecil yang Pernah Ditemukan Manusia, Lebih Kecil dari Merkurius
Asisten profesor fisika dari Universitas Clarkson, Benjamin Roulston, menyebut Jupiter tidak memiliki permukaan kokoh seperti Bumi.
Di planet itu tidak ada tanah, batu, atau permukaan padat untuk berjalan maupun mendaratkan pesawat ruang angkasa.
Cukup berlainan dengan planet lain di tata surya, Jupiter tidak punya komposisi berupa material padat dan berbatu. Planet terbesar ini hanya terdiri dari komposisi gas seperti pada Matahari. Itulah yang menyebabkan mengapa Jupiter sering kali dijuluki sebagai "raksasa gas".
"Jupiter merupakan bola gas yang terus bergolak dan penuh badai. Kecepatan angin di beberapa wilayahnya mencapai 400 mph (sekitar 640 km/jam), hampir tiga kali lipat dari badai kategori 5 di Bumi," demikian kata Roulston dalam Science Alert.
BACA JUGA: Miranda si Bulan Milik Uranus Tampaknya Memiliki Lautan dan Kemungkinan Kehidupan
BACA JUGA:Ilmuwan Cari Kemungkinan Kehidupan di Luar Bumi, Termasuk di Titan, Bulan Terbesar Saturnus
Roulston menambahkan bahwa kandungan gas hidrogen dan helium pada Jupiter menghasilkan tekanan yang sangat kuat. Tekanan itu bahkan dapat membuat tubuh manusia meledak.
"Ketika lapisan gas di atas semakin menekan ke bawah, rasanya seperti berada di dasar lautan, tetapi alih-alih air, Anda dikelilingi oleh gas yang dapat membuat tubuh meledak," imbuhnya.