Dalam menjaga harga tetap rendah, Infinix memakai kombinasi komponen yang performanya cukup baik untuk penggunaan sehari-hari. Akan tetapi, tidak menggunakan komponen mahal.
Misalnya dalam pemilihan chipset, kamera, atau material bodi yang lebih sederhana. Infinix dikenal lebih sering menggunakan chipset buatan MediaTek yang dikenal lebih murah, bahkan Infinix kadang-kadang juga menggunakan chipset besutan Unisoc.
3. Minimnya biaya pemasaran
Jika dibandingkan merek lain, Infinix menggunakan dana lebih sedikit untuk pemasaran besar-besaran. Mereka lebih memilih mengandalkan pemasaran digital dan penjualan online untuk menekan biaya. Kendati demikian, Infinix sekarang ini sering melakukan pemasaran dengan menjadi sponsor resmi tim esports. Ini bekerja sama dengan game terkenal, hingga mendapuk JKT48 sebagai brand ambassador.
BACA JUGA:Perbandingan HP Oppo A17 vs Infinix Hot 40i, Duel Sengit HP Gaming Murah di Bawah Rp1,5 Juta!
Memang ada kemiripan strategi dengan Xiaomi yang juga memangkas biaya pemasaran. Untuk layanan purnajual, Infinix memilki layanan bernama Carl Care yang bekerja sama dengan pihak ketiga.
Hal itu dapat menekan biaya operasional, dengan demikian berimbas pada harga perangkat yang lebih murah.
4. Infinix memproduksi perangkat secara massal
Infinix memproduksi perangkat mereka dalam jumlah besar. Hal ini diyakini mereka bisa menekan biaya produksi per unit. Dengan pendekatan itu, memungkinkan mereka untuk menawarkan harga lebih murah.
Fokus Infinix dalam hal fitur, adalah menawarkan yang paling dibutuhkan pengguna di segmen harga tertentu, seperti baterai tahan lama, layar besar, dan kemampuan gaming.
Fitur tambahan yang tidak terlalu penting bagi sebagian besar pengguna dihilangkan Infinix tanpa ragu menghilangkannya untuk menekan biaya.
5. Infinix berfokus pada pasar negara berkembang
Berbeda dengan Samsung yang merambah banyak negara, Infinix lebih memilih berfokus pada pasar negara berkembang dan menargetkan pasar seperti Indonesia, India, dan negara-negara Afrika.