Dengan begitu akan ada 2 hal yang didapat yakni peningkatan pariwisata dan meningkatkan pemahaman terhadap jiwa-jiwa kepahlawanan yang telah dilakukan baik dari pra kemerdekaan hingga setelah kemerdekaan yang terjadi di Sumsel.
BACA JUGA:5 Ritual Persembahan Tari Tradisional di Indonesia, Warisan Budaya Hingga Kini Masih Terjaga
Selain itu Pemprov juga mendorong kerjasama dengan badan usaha dan swasta apakah perbankan kemudian juga beberapa perusahaan nasional bersama misalnya dengan CSR memelihara dan merenovasi situs budaya yang penuh jiwa kepahlawanan sehingga tempatnya menjadi bagus.
“Sehingga mereka (masyarakat) mau berkunjung dan kita bisa mengedukasi, menjelaskan nilai-nilai kepahlawanan itu ke masyarakat luas," cetusnya.
Elen menambahkan, Pemprov juga menyiapkan program setiap tahun berupa perawatan.
Termasuk juga beberapa situs yang dikelola oleh pihak lain, tapi tetap bisa dipertahankan dan difasilitasi untuk perawatannya.
BACA JUGA:UIN Raden Fatah Sukses Gelar ISSHMIC 2024, Integrasikan Kearifan Warisan Budaya
Hanya saja kata Elen, jika situs tersebut dikelola oleh Pemerintah Kabupaten/Kota, tentu Pemkab juga akan bertanggung jawab disana dan Pemprov bersifat memberikan fasilitas bantuan seperti pembiayaan APBD untuk perbaikan.
Dia mencontohkan seperti Museum Tekstil yang saat ini Pemprov tengah menjajaki kerja sama dengan Pemkot Palembang.
Hal tersebut dimaksudkan untuk mengoptimumkan dengan tetap mempertahankan sejarah, bentuk, struktur.
“Hanya saja kita bisa fungsikan untuk layanan, misalnya untuk layanan perizinan, sekaligus juga kita buat sebagai semacam outlet untuk UMKM kita, produk-produk kita kecil-mikro," ujarnya.
BACA JUGA:Mengenal Warisan Budaya Lahat, Siswa Diktukbasus TNI AD Kunjungi Kawasan Benteng Berwidya Wisata
BACA JUGA:Lestarikan Kesenian Wayang Kulit Sebagai Warisan Budaya Indonesia, Ini Kata Bupati OKU Timur
Dengan kolaborasi antara Pemprov dan Pemkot tak hanya dapat mempertahankan situs itu dengan nilai-nilainya yang ada.