Artinya, Hubner harus absen sebulan di klubnya guna menjalankan tugas negara.
Bukankah ini akan makin mempersulit perjuangan Hubner untuk mendapatkan menit bermain di klubnya?
Panggilan timnas telah memperburuk posisi Hubner di klubnya.
Pada Januari 2024, bek kidal itu membela timnas Indonesia selama sebulan di Piala Asia 2023.
Turnamen itu bukan agenda receh, tetapi dengan Liga Inggris terus berjalan, ia tertinggal dari kereta Wolves yang terus melaju.
Lantas pada April 2024, ia kembali meninggalkan klub selama satu bulan untuk membela timnas U-23 di Piala Asia U-23 2024.
Hubner saat itu sudah dipinjamkan ke Cerezo Osaka, klub Jepang yang sebenarnya tak ingin ia pergi pada masa peminjaman.
Terbukti, ketika Indonesia harus bermain di babak play-off Olimpiade 2024, Cerezo Osaka tegas memulangkan Hubner.
Sudah begitu, karier Hubner di Osaka tergolong tak produktif dan Wolves menariknya kembali tiga bulan kemudian.
Saat tiba di Wolves usai peminjaman gagal di Jepang, Liga Inggris sudah memulai musim 2024/25 dan Wolves U-21 menyambut angkatan baru.
Hubner dalam usia 21 dianggap terlalu tua untuk tim junior, tetapi belum dirasa matang untuk bersaing di tim senior.
Alhasil, status bek akademi tim senior besutan Gary O'Neil diambil alih pemain belia Alfie Pond yang lebih muda.
Pada saat bersamaan, Hubner juga beberapa kali mengalami cedera.
Setelah jeda internasional 2024 usai, mantan pemain Den Bosch itu sebenarnya diproyeksikan mengarahkan fokusnya 100 persen ke klub.
Namun baru satu pekan usai mendapatkan kartu merah saat melawan Arab Saudi, panggilan timnas kembali datang.