Inilah 10 Kota Paling Bikin Stres di Dunia, Ada Jakarta dalam Daftar Ini

Rabu 27 Nov 2024 - 14:43 WIB
Reporter : Eko Wahyudi
Editor : Eko Wahyudi

Pertumbuhan populasi yang sangat cepat Kota Lagos mencapai 20 juta penduduk, akibatnya, infrastruktur kota menjadi tidak memadai dan tingkat kemacetan lalu lintas terus meningkat.

Kondisi ini sangat melelahkan bagi warga yang harus melakukan perjalanan jauh untuk bekerja setiap hari.

Menurut sebuah studi kolaborasi yang melibatkan peneliti dari Nigeria, Amerika Serikat, dan Kanada terungkap bahwa 30% pekerja sukarela di Lagos mengalami berbagai tingkat depresi, sementara 47,5% dilaporkan mengalami kecemasan. Juga ada sekitar 29,5% peserta studi juga menunjukkan tingkat stres yang cukup tinggi.

BACA JUGA:Juaranya Bukan Pagar Alam! Ini 7 Kota Paling Dingin di Pulau Sumatera, Suhu Udara Mencapai 13 Derajat Celcius

BACA JUGA:Juaranya Bukan Pagar Alam! Ini 7 Kota Paling Dingin di Pulau Sumatera, Suhu Udara Mencapai 13 Derajat Celcius

3. Manila, Filipina

Manila memiliki tingkat kualitas hidup yang rendah dibandingkan dengan kota-kota lain di Asia Tenggara, juga memiliki kepadatan populasi yang sangat tinggi, yaitu sekitar 20.784 orang per kilometer persegi.

Situasi ini membuat stres berlebih, mulai dari kemacetan lalu lintas yang parah sampai  tingginya tingkat pengangguran.

Ketika pandemi COVID-19 lalu, tingkat stres warga Manila bahkan mencapai angka yang cukup tinggi, yakni 85,6%.

BACA JUGA:Mengejutkan! Inilah 10 Kota Paling Kecil di Pulau Sumatera: Saking Kecilnya, Luasnya Mirip Bandara

BACA JUGA:6 Kota Paling Modern dan Tercanggih di Dunia, Mohon Maaf Indonesia Tak Termasuk, Negara Inilah Rajanya!

4. New Delhi, India

Kota lain di India yang mengalami tingkat stres tertinggi di dunia adalah New Delhi, ibu kota negara India.

Kota ini dikenal sebagai salah satu kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Diperparah lagi oleh populasi yang sangat padat hingga infrastruktur dan layanan publik yang kurang memadai.

Sebanyak lebih kurang 17% populasi New Delhi hidup di bawah garis kemiskinan akibat tingkat pengangguran yang tinggi dan upah pekerja yang rendah.

Kategori :