Kota Karachi di Pakistan mengalami isu kriminalitas, termasuk kekerasan geng dan terorisme yang merajalela yang tidak habis-habis. Tekanan psikologis bagi penduduk membuat mereka hidup dalam ketakutan dan kecemasan.
Dengan populasi lebih dari 20 juta, Karachi bermasalah pula terhadap kemacetan lalu lintas parah, kesulitan dalam mengakses layanan dasar, serta meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan.
BACA JUGA:6 Kota Paling Panas di Dunia, Suhu Bisa 70 Derajat Celcius
BACA JUGA:5 Kota Paling Nyaman Buat Solo Traveling, Kira-Kira Ada Gak dari Sumatera?
9. Jakarta, Indonesia
Jakarta yang perlahan tidak lagi menjadi ibukota Indonesia memiliki kepadatan penduduk yang sangat tinggi, yakni mencapai 16.704 jiwa per kilometer persegi.
Pendatang dari berbagai daerah yang ramai turut memperparah tingkat kemacetan di kota ini.
Dengan rata-rata perjalanan komuter di Jakarta memakan waktu dua hingga tiga jam per hari berdampak buruk pada produktivitas, kesehatan mental, dan menyebabkan kelelahan kronis.
Apalagi, biaya hidup di Jakarta jauh lebih tinggi dibandingkan kota-kota lain di Indonesia, sehingga banyak warga yang menghadapi tekanan ekonomi dalam upaya memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
BACA JUGA:Tujuh Kota Besar di Indonesia Ini Ditahbiskan Jadi Kota Terbersih 2024, Salah Satunya Palembang
BACA JUGA:Inilah 10 Kota Terindah Indonesia 2024, Tidak Termasuk Pagaralam
10. Kiev, Ukraina
Invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, membuat banyak warga Ukraina mengalami stres hingga trauma akibat perang yang berkepanjangan.
Dalam sebuah studi disebutkan bahwa lebih dari 70% penduduk Ukraina, terutama wanita dan anak-anak, menunjukkan gejala stres dan gangguan kesehatan mental lainnya.
Di samping itu, peperangan ini menyebabkan banyak penduduk, termasuk di ibu kota Kiev, kehilangan mata pencaharian.