BACA JUGA:Kolaborasi Ilmiah Menarik FST dan BMKG, Kira-Kira Akan Jadi Apa Ya?
Contoh dari objektivitas semisal seorang ilmuan yang sedang mengukur suhu udara, dan hasil pengukuran tersebut harus sama apakah seorang ilmuan tersebut berasal dari Amerika atau Indonesia, dan tanpa dipengaruhi oleh kainginan atau pendapat pribadi.
Sedangkan kebenaran ilmiah bersifat ilmiah itu lebih erat kaitannya dengan opini dan perspektif pribadi.
Subjektifitas mengacu pada sudut pandang, pengalaman, penelitian dan pendapat pribadi.
Contoh dari subjektivitas yaitu, ketika seseorang mengatakan "minuman ini enak" itu merupakan penilaian subjektif karena yang merasakan enak hanya orang tersebut.
BACA JUGA:Ternyata Air Bekas Di Minum Kucing Tidak Najis Ini Penjelasannya Secara Ilmiah
BACA JUGA:Ini Penjelasan Ilmiah dan Alasannya, Mengapa Keperawanan itu Penting
Belum tentu orang lain merasakannya dengan cara yang sama, karena itu semua tergantung pada pengalaman pribadi mereka.
Argumen Mengenai Objektivitas dan Subjektivitas
Objektivitas dan subjektivitas merupakan ekspresi yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan namun juga dalam wacana yang mempengaruhi pendidikan.
Oleh karena itu, interaksilah yang menjadi subjek peneliti dalam ilmu pendidikan.
BACA JUGA:Samyang Holdings Memaparkan Kasus Klinis Sukses Lafullen dan Croquis di Konferensi Ilmiah KOAT
BACA JUGA:IPKJI Gelar Pertemuan Ilmiah Tahunan ke-18 di Palembang, Kira-Kira Bahas Apa Ya
Objektivitas merujuk pada gagasan yang tidak dipengaruhi oleh nilai-nilai pribadi moral dan sosial.
Sedangkan, di sisi lain subjektivitas dipahami sebagai kebalikan dari objektivitas.
Maka dari itu, objektivitas sering disajikan sebagai sesuatu yang sebanding karena memiliki stabilitas seiring berjalannya waktu.