PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) resmi melaunching swasembada pangan di Sumsel yang ditandai dengan Penandatanganan komitmen bersama peningkatkan swasembada pangan.
Yang dilakukan oleh Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi bersama Kapolda Sumsel Andi Rian R Djajadi, SIK, MH diwakili Karo SDM Polda Sumsel Kombes Pol Sudrajad Hariwibowo, SIK, M Si Para Kepala Daerah se-Sumsel, instansi vertikal, dan Forkopimda Sumsel.
Launching ini dilakukan bertepatan dengan Kunjungan Kerja Wakil Menteri Pertanian RI Sudaryono, B.Eng., M.M., MBA.
Dalam rangka Rapat Koordinasi Optimalisasi Lahan (Opla) dan Cetak Sawah Sumatera Selatan di Ballroom Hotel Santika Bandara Palembang, Selasa, 3 Desember 2024.
BACA JUGA:Wow! Ada Sidang Menuju Pemeriksaan Tahap II Penerimaan Bakomsus Polri di Polda Sumsel, bidang Apa
BACA JUGA:Ada Pengambilan Data Kesehatan Mental Polisi di Mapolda Sumsel, Apa Tujuannya?
Usai kegiatan saat dimintai Keterangan Karo SDM Polda Sumsel Kombes Pol Sudrajad Hariwibowo, SIK, M Si mengatakan Polda Sumsel sangat mendukung dan menyambut baik kegiatan ini sebagai salah satu cara mendukung Program Asta Cita Pemerintah Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Dalam ketahanan Pangan, guna mewujudkan Sumsel yang lebih maju dan lebih sejahtera berbasis pertanian.
Lanjut Sudrajad Berdasarkan data dari BPS dari tahun ke tahun produksi padi di Sumsel meningkat sehingga menjadi 5 besar daerah dengan produksi padi terbesar nasional dan terbesar di Pulau Sumatera.
"Kami bangga dan bersyukur atas kegiatan ini. Ini keberkahan bagi Sumsel bahwa Sumsel punya potensi besar bidang pertanian. Hal ini menjadi perhatian kami bahwa produksi berbasis pertanian dapat meningkat jika dikelola dengan baik," tandas mantan Kapolres Balangan Polda Kalsel
BACA JUGA:ASN Polda Sumsel Gelar Syukuran Sosok Petinggi dan PJU Hadir Siapa Mereka
BACA JUGA:Ini Dilakukan Korpri Polda Sumsel Jelang HUT, Apa Itu?
Sementara itu Pj, Gubernur Sumsel Elen Setiadi , penyebab potensi lahan sawah selama ini belum optimal dikelola karena margin yang tipis.
Pengelolaan lahan berbasis rawa agak sulit tanpa didukung oleh Kementerian Pertanian dan berbagai pihak termasuk Komisi II dan IV DPR RI.
"Hari ini bukti itu nyata dukungan tersebut. Opla dan cetak sawah kami utamakan untuk dikembangkan Karena pada musim kemarau Sumsel menjadi salah satu daerah yang memiliki daerah rawa yang luas dan berpotensi Karhutlah," jelasnya.