ARTIKEL KURMA: Ramadan Bulan Tadabbur Al-Quran

Reporter: Trisno Rusli |

Editor: Trisno Rusli |

Selasa , 18 Mar 2025 - 04:17

Salah satu keistimewaan bulan Ramadan adalah syahrul quran atau bulan di dalamnya diturunkan Alquran--Sumber Foto: Freepik

Artikel berjudul Ramadan: Bulan Tadabbur Al-Quran ditulis oleh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Raden Fatah Palembang, Dina Ariani, S. Th.I, M.Ag

Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Raden Fatah Palembang, Dina Ariani, S. Th.I, M.Ag--Ist

Sebagaimana lazim diketahui bahwa bulan Ramadan adalah “Sayyid al-Syuhur” atau bulan terbaik di antara bulan-bulan yang diciptakan Allah Swt.

Dengan demikian, mengerjakan amal ibadah di dalam bulan ini tentu memiliki keutamaan tambahan dibanding bulan-bulan lain.

Itulah sebabnya umat Islam berlomba-lomba melakukan berbagai macam amal kebaikan di bulan Ramadan.

Dari sekian banyak amalan baik, para ulama menyebutkan bahwa ada beberapa induk amalan yang diharapkan untuk lebih difokuskan di Ramadan, sejalan dengan beberapa gelar/ sebutan yang disematkan kepada bulan ini; salah satunya adalah Ramadan sebagai “Syahrul Quran” atau Bulan Al-Quran.

Itulah sebabnya, sebagai bulan yang di dalamnya diturunkan permulaan Al-Quran ini, umat Islam sangat dimotivasi untuk meningkatkan interaksinya dengan Al-Quran dalam berbagai bentuk.

Di antara bentuk interaksi dengan Al-Quran yang bisa dan biasa dilihat di masyarakat adalah aktivitas membaca (qira`ah) dan menghafal (tahfiz) Al-Quran.

Bukti dari hal ini dapat dilihat dengan mudah. Di mana-mana terlihat kaum muslimini mengisi hari-hari Ramadannya- siang dan malam- dengan membaca ayat-ayat Al-Quran maupun menghapalnya.

Kegiatan tersebut dilakukan baik secara sendiri maupun bersama-sama dalam kegiatan khusus seperti majelis tadarus Al-Quran, Pesantren Kilat , perlombaan-perlombaan terkait tilawah dan tahfiz Al-Quran, dan sebagainya.

artikel kurma: ramadan bulan tadabbur al-quran                            artikel berjudul ramadan: bulan tadabbur al-quran ditulis oleh dosen fakultas syariah dan hukum uin raden fatah palembang, dina ariani, s. th.i, m.ag
dosen fakultas syariah dan hukum uin raden fatah palembang, dina ariani, s. th.i, m.ag--ist
sebagaimana lazim diketahui bahwa bulan ramadan adalah “sayyid al-syuhur” atau bulan terbaik di antara bulan-bulan yang diciptakan allah swt.
dengan demikian, mengerjakan amal ibadah di dalam bulan ini tentu memiliki keutamaan tambahan dibanding bulan-bulan lain.
itulah sebabnya umat islam berlomba-lomba melakukan berbagai macam amal kebaikan di bulan ramadan.
baca juga:artikel kurma: menebar kebaikan di bulan ramadan, meraih berkah dan keberkahan
baca juga:artikel kurma: puasa antara kualitas dan formalitas
dari sekian banyak amalan baik,  para ulama menyebutkan bahwa ada beberapa induk amalan yang diharapkan untuk lebih difokuskan di ramadan, sejalan dengan beberapa gelar/ sebutan yang disematkan kepada bulan ini; salah satunya adalah ramadan sebagai “syahrul quran” atau bulan al-quran.
itulah sebabnya, sebagai bulan yang di dalamnya diturunkan permulaan al-quran ini, umat islam sangat dimotivasi untuk meningkatkan interaksinya dengan al-quran dalam berbagai bentuk.
di antara bentuk interaksi dengan al-quran yang bisa dan biasa dilihat di masyarakat adalah aktivitas membaca (qira`ah) dan menghafal (tahfiz) al-quran.
bukti dari hal ini dapat dilihat dengan mudah. di mana-mana terlihat kaum muslimini mengisi hari-hari ramadannya- siang dan malam- dengan membaca ayat-ayat al-quran maupun menghapalnya.
baca juga:artikel kurma: ramadan dalam dimensi kesalehan individual dan kesalehan sosial
baca juga:artikel kurma: mengenal tiga tingkatan puasa yang hakiki
kegiatan tersebut dilakukan baik secara sendiri maupun bersama-sama dalam kegiatan khusus seperti majelis tadarus al-quran, pesantren kilat , perlombaan-perlombaan terkait tilawah dan tahfiz al-quran, dan sebagainya.
bahkan, kegiatan-kegiatan itu tidak hanya  yang pendanaannya bersumber dari swadaya masyarakat, namun juga anggaran pemerintah dan sumbangan sosial perusahaan.
akan tetapi, yang perlu diingat bahwa sejatinya kewajiban umat islam terhadap kitab sucinya ini tidak berhenti pada hanya membaca dan menghafalnya saja, melainkan harus berlanjut pada langkah berikutnya.
langkah dimaksud yaitu mengkaji secara mendalam makna-makna, kandungan, serta ajarannya sehingga nilai-nilai al-quran itu terinternalisasi di dalam diri dan pada akhirnya berpengaruh kepada pola pikir dan aktivitas umat islam dalam kesehariannya. kegiatan ini diistilahkan dengan tadabur al-quran.
baca juga:artikel kurma! dari spiritual ke sosial: makna puasa dalam perspektif tafsir maqasidi
baca juga:artikel kurma: toleransi berniaga kuliner di bulan suci ramadan
jika merujuk ke berbagai kamus kebahasaan, seperti lisan al-‘arab, lafal tadabur sendiri berasal dari kata kerja tadabbara-yatadabbaru-tadabburan yang artinya “al-nazharu ilaa duburi kulli syei`” yang artinya: melihat kepada ujung dari segala sesuatu.
dengan demikian, tadabur al-quran merupakan rangkaian upaya yang dilakukan seseorang untuk melihat kepada kandungan dan petunjuk yang dibawa oleh al-quran untuk kemudian dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
hal itu dikarenakan muara dari penurunan al-quran itu adalah sebagai hudan atau petunjuk bagi manusia.
sebagaimana disebutkan dalam surat al-baqarah ayat 185: “bulan ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan al-quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan terhadap petunjuk itu serta sebagai pemisah antara kebenaran (haq) dan kebatilan (bathil).
baca juga:artikel kurma: memahami tiga fase keistimewaan bulan ramadan, mari kita amalkan
baca juga:artikel kurma: peran ramadan dalam pembentukan karakter dan spiritual muslim
tentang pentingnya aktivitas tadabur al-quran ini ditegaskan allah swt setidaknya dalam dua ayat, yaitu firmannya: “itulah ia alkitab (al-quran) yang kami turunkan kepada engkau (muhammad) yang penuh berkah agar mereka (manusia) mentadaburi ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berpikir mendapatkan peringatan.” (q.s. shad:29)
di dalam ayat ini allah menyebutkan bahwa tujuan utama diturunkannya al-quran kepada manusia bukan sekedar untuk dibaca dan dihafal saja akan tetapi untuk direnungi kandungan ayat-ayatnya sehingga hudan (petunjuk) yang terdapat di dalamnya dapat menjadi penuntun dalam kehidupan sehari-hari.
di dalam ayat ini juga allah mengisyaratkan bahwa untuk orang-orang yang berakal maka tidak berhenti dalam kewajiban seremonial saja terhadap al-quran melainkan berlanjut pada dijadikannya makna ayat-ayat al-quran itu sebagai penuntun hidup.
hal ini persis seperti yang ditunjukkan oleh rasulullah sebagai pengimplementasi ajaran-ajaran al-quran dalam setiap langkah dan geraknya.
baca juga:artikel kurma: memaknai bulan puasa ramadan untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa
baca juga:artikel kurma: menyambut tamu agung bulan ramadan: evaluasi dan peningkatan kualitas puasa
sayyidah aisyah tatkala ditanya oleh para sahabat tentang bagaimana perilaku rasulullah itu menjawab “kaana khuluquhu al-quran” (seluruh perlilaku beliau adalah al-quran).
oleh sebab itu, suatu masyarakat seorang mukmin yang mentadaburi al-quran dengan sungguh-sungguh maka seluruh sendi kehidupannya akan disinari oleh al-quran.
begitu pula dengan suatu masyarakat yang aktif melakukan tadabur maka tuntunan al-quran akan menyinari berbagai bidang kehidupan mereka, seperti politik, ekonomi, sosial budaya, kesehatan, olahraga dan lainnya.
memang tidak ada bidang kehidupan yang lepas dari tuntunan al-quran. itulah keyakinan seorang muslim.
baca juga:artikel kurma: menyambut bulan suci dengan kesucian lahiriah dan batiniah
baca juga:5 alasan penting kurma jadi makanan terbaik untuk langsung dikonsumsi saat buka puasa
ayat lainnya yang berkenaan dengan urgensi tadabur yaitu firman-nya dalam surat muhammad ayat 24: “maka apakah mereka tidak mentadaburi al-quran itu ataukah hati mereka telah dikunci mati.” di sini allah memberikan peringatan keras kepada orang-orang yang tidak mau mentadaburi ayat-ayat al-quran itu.
dari ayat ini juga terlihat bahwa seorang mukmin jika tidak melakukan upaya tadabur terhadap makna-makna al-quran maka hatinya akan dikunci mati oleh allah swt.
akibatnya, dirinya tidak akan mendapatkan petunjuk dari al-quran. kehidupannya dan langkah-langkahnya akan jauh dari tuntunan al-quran.
itulah sebabnya, terkadang terlihat ada orang-orang yang membaca al-quran juga rajin menghafalnya, namun tingkah lakunya tidak mencerminkan nilai-nilai dari ayat yang saban waktu ia baca dan hafal.
baca juga:ikuti sunnah rasulullah makan buah kurma saat buka puasa, apa manfaatnya? 
baca juga:kenali kurma terbaik yang cocok untuk buka puasa
berdasarkan uraian-uraian di atas, jelas terlihat bahwa dalam bulan ramadan ini kegiatan tadabbur al-quran juga harus menjadi perhatian umat islam.
dengan demikian, ramadan sebagai syahrul quran juga menjadi syahrut tadabbur. dengan begitu, sepeninggal ramadan, aktivitas dan tingkah laku kita akan semakin selaras dengan nafas al-quran.
selanjutnya, dalam rangka membantu kita melakukan dan memaksimalkan tadabur al-quran, para ulama telah menorehkan beberapa langkah praktis sederhana yang dapat ditempuh:
pertama, mengikhlaskan niat kepada allah. keikhlasan sebagai fondasi utama dalam berbuat tentu saja sangat penting dalam memulai tadabur.
baca juga:heboh pohon kurma berbuah lebat di pagaralam, sudah ditanam 3 tahun lalu
baca juga:ragam resep kue kurma cokelat untuk keluarga tercinta, yuk bikin moms
kita harus meluruskan niat bahwa tadabur adalah dalam rangka merenungi dan menyelami kandungan al-quran agar merasuk ke alam bawah sadar sehingga terwujud dalam pola pikir serta aktivitas sehari-hari.
kedua, membaca terjemahan al-quran setelah membaca teks ayatnya. hal itu dikarenakan langkah untuk mentadaburi al-quran memerlukan pengetahuan tentang arti ayat yang dibaca.
ketika berinteraksi dengan mushaf al-quran maka semestinya kita tidak hanya fokus melihat sisi kuantitas ayat yang berhasil dibaca atau seberapa sering al-quran itu dikhatamkan.
akan tetapi, ketika membaca al-quran maka sangat penting, terlebih bagi yang belum tahu bahasa arab untuk juga membaca terjemahnya agar arti bacaan tersebut dapat diketahui.
baca juga:5 manfaat kurma untuk ibu hamil, bisa memperlancar persalinan!
baca juga:2 resep kue kurma enak untuk camilan lebaran, enak dan tidak keras!
ketiga, membaca dan mengkaji berbagai kitab tafsir al-quran. suatu hal yang patut disyukuri adalah bahwa saat ini sudah sangat banyak kitab-kitab tafsir yang tersedia di sekitar kita.
kitab-kitab tersebut disusun oleh para ulama tafsir guna menjelaskan secara panjang lebar isi dan kandungan ayat-ayat al-quran itu.
di antaranya ada  kitab tafsir yang berbahasa arab seperti tafsir ath thabari, tafsir ibnu katsir, tafsir al qurtubi, tafsir al sya’rawi, tafsir al-manar dan sebagainya. sebagian diantaranya bahkan sudah diterjemahkan juga ke dalam bahasa indonesia.
selain tafsir berbahasa arab, juga telah beredar luar beberapa tafsir yang memang asli berbahasa indonesia dan ditulis oleh para ulama indonesia, seperti tafsir al azhar karya buya hamka, tafsir al misbah karya profesor doktor m. quraish shihab.
baca juga:selain kurma, 7 buah ini bagus dikonsumsi saat berbuka puasa lho!
baca juga:8 kurma tebaik untuk buka puasa, nomor berapa yang jadi favoritmu?
bahkan, pemerintah ri, melalui kementerian agama, juga secara resmi telah menyusun kitab tafsir yang berjudul: al-quran dan tafsirnya.
mempelajari berbagai kitab tafsir di atas sangat penting agar pengetahuan kita terhadap arti umum dari ayat-ayat al-quran tadi dapat berlanjut pada pemahaman yang komprehensif terhadap kandungan-kandungannya yang merupakan bagian dari langkah strategis kita dalam tadabur al-quran.
semoga ramadan kita kali ini menjadi ramadan yang marak dengan aktifitas tadabur al-qur’an. aamiin.
artikel kurma ini merupakan hasil kerjasama harian umum palembang ekspres dengan fakultas syariah dan hukum uin raden fatah palembang.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Ekspres 17 April 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan

https://palpres.bacakoran.co/

ARTIKEL KURMA: Ramadan Bulan Tadabbur Al-Quran