Mahasiswa Universitas Andalas Bocorkan Kunci Swasembada Pangan Berkelanjutan di Indonesia, Apa Aja Ya?

Sabtu 14 Dec 2024 - 16:55 WIB
Reporter : M Iqbal
Editor : M Iqbal

PADANG, KORANPALPRES.COM – Artikel berjudul Keanekaragaman Hayati dan Plasma Nutfah Kunci Swasembada Pangan Berkelanjutan di Indonesia ini ditulis oleh Citra Istihadhul Ummah, mahasiswa Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.

Keanekaragaman hayati dan plasma nutfah adalah harta karun yang tak ternilai bagi keberlanjutan kehidupan manusia. 

Sebagai negara megabiodiversitas, Indonesia memiliki potensi besar dalam mengelola kekayaan alam ini untuk mendukung ketahanan pangan, terutama di tengah ancaman perubahan iklim, degradasi lingkungan, dan lonjakan populasi. 

Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, degradasi lahan, dan ancaman terhadap spesies, melindungi keanekaragaman hayati dan plasma nutfah adalah tugas mendesak yang memerlukan perhatian serius.

BACA JUGA:Keanekaragaman Hayati Kabupaten Kerinci, Mahasiswa Universitas Andalas Sebut Warisan Alam yang Harus Dijaga

BACA JUGA:Mahasiswa Universitas Andalas Ungkap Penyuluhan Berbasis Ilmu Pengetahuan Optimalkan Hasil Ternak

Plasma nutfah adalah bahan genetik dari tanaman, hewan, dan mikroorganisme yang digunakan untuk penelitian, pemuliaan, dan pengembangan teknologi. 

Plasma nutfah memainkan peran penting dalam menciptakan varietas tanaman unggul yang tahan terhadap penyakit, hama, atau perubahan iklim. 

Dengan memanfaatkan plasma nutfah, kita dapat memastikan produksi pangan yang stabil dan berkelanjutan, bahkan dalam kondisi yang penuh tantangan. 

Sebagai contoh, melalui penelitian dan pemuliaan, kita dapat menciptakan padi yang tahan kekeringan atau jagung dengan hasil panen lebih tinggi. 

BACA JUGA:Mahasiswa Universitas Andalas Ungkap Strategi Mengatasi Permasalahan Membuang Sampah Sembarangan di Kampusnya

BACA JUGA:Mahasiswa Universitas Andalas Dukung Pemberantasan Korupsi untuk Mencapai Indonesia Emas 2045

Langkah ini tidak hanya mendukung peningkatan produksi pangan tetapi juga mengurangi ketergantungan pada impor bahan pangan.

Dengan hal itu diharapkan Indonesia mencapai swasembada pangan.

Presiden RI Prabowo Subianto menargetkan Indonesia mencapai swasembada pangan dalam kurun waktu tiga sampai empat tahun mendatang dengan mencetak luas lahan panen hingga empat juta hektar di akhir masa jabatannya.

Kategori :