KORANPALPRES.COM - Keputusan mengejutkan datang dari Presiden Prabowo Subianto yang mengumumkan penghentian sementara beberapa proyek jalan tol di Indonesia mulai tahun 2025.
Keputusan ini menjadi sorotan publik karena mencerminkan perubahan arah pembangunan nasional yang lebih mengutamakan sektor-sektor penting untuk ketahanan nasional, seperti pangan, energi dan pengelolaan sumber daya alam.
Dalam pidatonya, Prabowo dengan tegas menjelaskan bahwa selama masa pemerintahannya, prioritas pembangunan tidak lagi difokuskan pada ekspansi infrastruktur jalan tol semata.
Sebaliknya, ia menegaskan bahwa perhatian akan dialihkan pada pembangunan sektor-sektor yang lebih mendesak bagi kemajuan ekonomi Indonesia, seperti swasembada pangan, penguatan ketahanan energi, serta hilirisasi industri.
Langkah ini juga merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat kemandirian ekonomi Indonesia, mengurangi defisit perdagangan, serta menciptakan peluang kerja yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia.
Keputusan untuk menghentikan sementara pembangunan jalan tol baru bukan berarti pembangunan infrastruktur berhenti total.
Berdasarkan laporan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Indonesia saat ini memiliki lebih dari 3.000 kilometer jalan tol yang telah beroperasi, dengan lebih banyak lagi yang masih dalam berbagai tahap pembangunan.
Namun, proyek-proyek yang belum memasuki tahap konstruksi dan hanya berada dalam tahap perencanaan atau studi kelayakan menjadi fokus utama penghentian.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Bagikan DIPA dan Daftar Alokasi TKD 2025, Pemprov Sumsel Terima Segini!
BACA JUGA:Terang-Terangan Presiden Prabowo Puji Program Pengendalian Inflasi Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi
Menurut Sony Sulaksono Wibowo, anggota BPJT, ada tiga proyek jalan tol yang dihentikan sementara, antara lain:
1. Tol Puncak
Proyek yang menghubungkan kawasan Puncak di Bogor dengan beberapa daerah lain di Jawa Barat ini masih berada dalam tahap perencanaan.