Arsitektur bangunan Gereja Tua Sikka yang memadukan unsur budaya asli dan Eropa sangat eksotis.
Daya tarik gereja semakin bertambah dengan hadirnya ukiran tenun ikat khas Sikka dengan desain Wenda pada dindingnya.
Gereja ini harus mematuhi standar sejarah dan merupakan warisan budaya nasional yang dilindungi dengan cermat.
BACA JUGA:Bantu Masyarakat Binaan Menghias Natal, Ini Langkah Dilakukan Satgas Yonif 144 Jaya Yudha
BACA JUGA:5 Kegiatan Natal Bikin Anak Lebih Bahagia di Hari Spesial, Bangun Kenangan Tak Terlupakan!
4. Gereja Kepanjen, Surabaya
Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria disebut juga Gereja Kepanjen, didirikan pada tahun 1900 dan dianggap sebagai gereja tertua di Surabaya, Jawa Timur.
Gereja dengan gaya arsitektur khas Eropa ini telah mengalami tiga kali renovasi, namun di beberapa area, seperti tembok bata merah yang didatangkan dari Eropa, masih mempertahankan keaslian struktur strukturnya.
Pada tahun 1966, Gereja Kepanjen mendapat penghargaan dari komunitas Konservasi Arsitektur Surabaya atas desain arsitekturnya yang khas dan indah.
BACA JUGA:Daftar Parfum Mewah Cocok Dijadikan Kado Spesial Natal 2024
BACA JUGA:5 Makanan Khas Manado yang Wajib Ada Saat Natal, Ada yang Tau?
Lebih lanjut, seperti yang Anda ketahui, Pemerintah Kota Surabaya mengakui gereja ini sebagai bangunan cagar budaya pada tahun 1998.
5. Gereja Pniel, Bali
Bangunan Gereja Pniel Blimbingsari di Bali berbentuk seperti pura yang merupakan tempat ibadah umat Hindu, bukan menara atau kubah. Terletak di Jembrana, Desa Blimbingsari Bali.
Ornamen khas Bali seperti ukiran, braket candi (Kori Agung), Candi Bentar, dan Bale Kul-kul, serta arsitektur gereja yang menyerupai Wantilan atau bangunan semi terbuka tanpa dinding sekat menjadi keunikan Gereja Pniel Blimbingsari.
BACA JUGA:Haramkah Mengucapkan Selamat Natal dalam Islam? Para Ulama Bilang Begini