PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Jalan tol adalah infrastruktur vital yang menghubungkan berbagai wilayah di Indonesia. Ada beberapa ruas jalan tol yang dimiliki konglomerat di Indonesia.
Jalan tol dapat mempercepat mobilitas barang dan orang, serta mendukung pertumbuhan ekonomi. Di samping itu, bisnis jalan tol juga terbilang menguntungkan lantaran penggunaannya yang luas dan kontinyu.
Berbarengan dengan pembangunan dan pengelolaan jaringan jalan tol yang masif ini, ada peran penting para konglomerat dengan visi besar dan investasi strategis.
Dengan perusahaan yang mereka jalankan, mereka menjadi tokoh di balik layar dalam proses pembangunan, administrasi, hingga pengelolaan.
Melansir berbagai sumber, berikut beberapa konglomerat pemilik jalan tol di Indonesia.
1. Jusuf Hamka
Jusuf Hamka, atau Babah Alun, dikenal sebagai pemilik PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) yang bergerak di bidang konstruksi. Dalam hal ini pembangunan dan pengelolaan jalan tol. Pria yang lahir dengan nama Jauw A Loen atau Alun Joseph ini tidak bertindak sebagai pengurus, melainkan sebagai pemilik manfaat (beneficial ownership) perusahaan tersebut.
Sebagai pengusaha jalan tol, Jusuf Hamka mengelola pengembangan dan pengelolaan beberapa ruas tol strategis di Indonesia, termasuk Tol Cawang-Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga/Pluit.
Selain wilayah Jabodetabek, perusahaannya juga terlibat dalam pembangunan tol-tol lain yang mendukung kelancaran lalu lintas dan distribusi logistik nasional.
BACA JUGA:Sambut Nataru 2024/2025! Jalan Tol Ini Diskon Tarif 10 Persen, Cek Tanggal Berlakunya
BACA JUGA:Wah! Ada Tim Intelijen Kejari Banyuasin di Pembayaran UKG Pengadaan Tanah Jalan Tol, Untuk Apa?
2. Anthoni Salim
Anthoni Salim yang lahir dengan nama asli Liem Hong Siem, dikenal sebagai pemimpin Grup Salim, konglomerasi bisnis besar yang mencakup berbagai sektor, mulai dari pangan hingga infrastruktur.Pengganti sang ayah Sudono Salim untuk mengelola perusahaan dan berhasil membangun kembali perusahaan yang sempat mengalami kemunduran pada era tahun 1998.