Dia mencontohkan, misal dengan perluasan areal pertanaman, pemanfaatan teknologi pengembangan produksi yang tepat guna, dan peningkatan jaringan pemasaran.
Kemudian dengan peningkatan kapasitas penyuluh pertanian sebagai tenaga penggerak dan pemberi edukasi kepada petani cabai.
“Kita harap harga cabai tetap terjaga, inflasinya juga tetap bisa kendalikan,” cetus Elen Setiadi.
Dia mengimbau masyarakat yang ingin menanam cabai dan butuh bibit agar dapat mendatangi UPTD BPSB Dinas TPH Provinsi Sumsel, Jalan Kol H Barlian, Nomor 75, Km 6, Palembang.
“Kita minta semuanya terlibat dalam mengendalikan inflasi melalui gerakan menanam cabai dan bawang merah di pekarangan masing-masing,” tukasnya.
Sementara Kepala Dinas TPH Provinsi Sumsel HR Bambang Pramono menegaskan pihaknya telah melakoni berbagai upaya mengendalikan laju inflasi yang dimulai pada 2024 lalu.
UPTD BPSB Dinas TPH Sumsel kata dia, telah mendistribusikan bantuan 5.141 polybag bibit cabai dan 2.371 polybag bawang merah kepada masyarakat umum, sekolah, instansi daerah dan pusat/vertikal, TNI, Polri, organisasi masyarakat dan kelompok tani.
“Di samping itu kita juga telah menyalurkan bantuan bibit sayuran terong dan tomat,” timpalnya.
Cabai dan bawang merah lanjut Bambang, merupakan komoditas strategis yang mempengaruhi laju inflasi di Provinsi Sumsel.
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Puji Forkopimda dan Lembaga yang Sudah Luar Biasa Mendukung Pengendalian Inflasi
“Oleh karena itu perlu dilakukan upaya-upaya dalam meningkatkan produksi cabai dan bawang merah tersebut,” tuturnya.