Kukrit juga menegaskan, kalau Palembang bisa mengembalikan status itu, berarti Semarang dan Solo harusnya juga bisa.
BACA JUGA:Penumpang Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Selama Nataru 2024/2025 Diprediksi Naik 5 Persen
BACA JUGA:10 Bandara Ini Punya Tempat Tidur yang Enak Saat Delay, Ada Bandara di Indonesia
"Saat ini tinggal bagaimana Pemprov, Pemkot dan stakeholder terkait, merancang sebuah program, sebuah langkah yang itu nantinya membuat status internasional Bandara Ahmad Yani dan Adi Soemarmo dikembalikan," ujar Kukrit.
Ditambahkannya, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah menggelar studi banding ke Palembang.
"Tidak perlu malu-malu untuk studi banding ke Palembang, belajar dari apa yang mereka lakukan sehingga status bandara internasional bisa dikembalikan," tegas dia.
Sebelum ini Bandara Jenderal Ahmad Yani dalam penerbangan ke luar negeri sendiri hanya melayani penerbangan kargo dari Singapura.
BACA JUGA:5 Bandara di Sumatra Turun Status, Mengapa Bandara Minangkabau Tidak?
BACA JUGA:Ambisi Duniawi Arab Saudi Akan Membuka Bandara Terbesar di Dunia pada 2030
Selain itu, beberapa waktu lalu penerbangan umroh juga sempat dilayani dari Bandara ini, pada Agustus 2023.
Adapun di Solo sendiri, meskipun sudah sering dijadikan sebagai embarkasi haji, namun belum memiliki penerbangan ke luar negeri.
Bandara Jenderal Ahmad Yani sendiri juga beberapa lama sempat melayani penerbangan ke Kuala Lumpur dan Singapura.
Akan tetapi sampai kini, penerbangan yang dilayani maskapai AirAsia dan Silk Air itu belum kembali dibuka pasca ditutup menyusul penyebaran Covid-19.
BACA JUGA:Kabar Gembira Brosist! Bandara SMB II Buka Rute Palembang – Denpasar, Waktunya Eksplor Bali!
BACA JUGA:Inilah 10 Bandara Terindah di Dunia yang Kamu Mungkin Belum Tahu
Sedangkan mengacu pada data Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, dari 34 bandara internasional yang dibuka dari 2015-2021, hanya beberapa bandara saja yang melayani penerbangan niaga berjadwal luar negeri dari/ ke berbagai negara.