YOGYAKARTA, KORANPALPRES.COM - Pertunjukan Wayang Wahyu hingga kini terus dilestarikan oleh masyarakat yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pertunjukan seni Wayang Wahyu dinilai sangat menarik karena mengangkat cerita dari kitab suci umat Kristiani.
Tidak heran jika pertunjukan ini selalu dimainkan pada perayaan Natal.
Wayang Wahyu sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pertunjukan seni wayang yang biasa dimainkan di Pulau Jawa.
BACA JUGA:Lestarikan Budaya Tradisional Wayang Kulit di OKU Timur, Ini Makna Mendalam Setiap Pagelarannya
Bedanya, Wayang Wahyu biasanya dimanfaatkan oleh dalang untuk menyampaikan pesan yang ada di Alkitab.
Selain itu, Wayang Wahyu juga biasa mengkolaborasikan antara budaya dengan nilai toleransi keberagaman.
Pertunjukan seni Wayang Wahyu ini pun mendapat banyak penelitian, salah satunya Thomas Aquinas Gutama.
Dari hasil penelitiannya, Wayang Wahyu bisa dijadikan tontonan menarik bagi masyarakat Kristiani.
BACA JUGA:Begini Cara Taman Budaya Sriwijaya Kembangkan Bakat Melukis Generasi Muda, Yuk Simak Penjelasannya!
Selain itu, pesan yang disampaikan dalam cerita Wayang ini juga disuguhkan untuk umat Kristiani.
Penyajian cerita lucu dari pertunjukan seni ini diyakini akan mempermudah menstransfer pesan keagamaan kepada penonton.
Dari hasil penelitian itu juga memperlihatkan jika Wayang Wahyu ini menjadi model belajar bagi umat Kristiani untuk belajar ajaran agamanya.
Hal ini dikarenakan pertunjukan seni dari wayang wahyu memperlihatkan beberapa perbuatan baik.
BACA JUGA:Si Lusuh dan Bernilai Tinggi