Maka pada waktu itu pihaknya belum terdaftar dan dalam masa proses 2016 sampai 2017, karena di tidak dibolehkan untuk melaksanakan perkuliahan, karena izin operasional sebelum keluar.
"Kita kumpulkan semua orang tua dan para mahasiswa menjelaskan yang terjadi. Alhamdulillah semua menerima dengan baik, walaupun ada yang memilih untuk pindah kampus,"jelasnya.
Pada 2019 keluarlah SK akreditasi Dikti BNPT dari Kementerian Agama Republik Indonesia oleh menteri agama Republik Indonesia.
Nama kampus pun sedikit berubah dari nama yang awal, karena regulasi baru sekolah tinggi ilmu tarbiyah dengan beberapa prodi maka dirubah ditambah ujungnya Baijuri.
BACA JUGA:3 Kampus Terbaik di Indonesia yang Buka Kelas Karyawan, Kuliah Sambil Bekerja, Berminat?
"Maka pada hari ini saya melihat dan saya meneteskan air mata, berkaca-kaca karena inilah yang pertama kali melihat perjuangan dari awal ini luar biasa, berdarah darah," cetus Ikhsan.
Ikhsan mengatakan orang-orang yang mengikuti wisuda merupakan mahasiswa yang pada waktu itu tetap setia dengan kampus ini.
"Awal 125 orang , dan yang ikut yudisium 29 orang, karena tutup pada waktu itu, mereka tetap setia tidak selingkuh maka hari ini ikut yudisium," kata Ikhsan.
Ketua yayasan itu menyebutkan saat ini kampus STIT Al-Mathiriyah sedang menerima mahasiswa, di kampus itu sendiri sudah ada 35 orang mahasiswa baru, Insya Allah akan bertambah.
BACA JUGA:UIN Raden Fatah Palembang Luncurkan Program Kodam II/Sriwijaya Masuk Kampus, Ini Tujuannya
"Kami meminta dukungan semua pihak, termasuk pemerintah, bahwa kami, kampus sudah siap bersaing dengan kampus lain. Tidak perlu lagi jauh jauh keluar Kabupaten Muratara. Kualitas boleh bersaing," pungkasnya. *