PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Warga Kecamatan Kota Agung, terutama sekali Desa Tunggul Bute sangat meresahkan dan khawatir, terkait aktifitas salah satu perusahaan yang bergerak di bidang geotermal (Panas Bumi).
Pasalnya, akibat dari aktifitas mereka membuat akses jalan sepanjang 12 kilometer (KM), kini mengalami rusak berat bahkan kerap kali terjadi kecelakaan tunggal.
Camat Kota Agung, Sunandar ST MM membenarkan, bahwasanya laporan atau aduan dari penduduk desa, mendesak perusahaan memperbaiki akses jalan hanya dilaksanakan beberapa kilometer saja.
"Kondisinya kini begitu mengkhawatirkan sekali, setidaknya sudah ada 4 kali kecelakaan di akses jalan tersebut. Melalui reses ini setidaknya Anggota DPRD dapil 3 dapat membantu dan memfasilitasi guna memanggil perusahaan tersebut," terangnya.
BACA JUGA:Kader Posyandu Jagabaya Lahat Sudah Modern, Gunakan Timbangan Elektronik Ini Hasilnya Lebih Akurat
BACA JUGA:Reses Tahap III Tahun 2023 Dapil V DPRD Sumsel, Dapil V Upayakan Listrik Untuk 7 Desa di OKU Selatan
Pihaknya, sambung dia, terus melakukan koordinasi dan komunikasi, hanya saja, seakan-akan tidak ada respon sedikitpun.
"Dulu akses menuju Desa Tunggul Bute sangat baik, kini semuanya berubah total bahkan perbaikan yang mereka lakukan pun tidak secara keseluruhan," sebut dirinya.
Ia meminta, agar sekiranya kepada wakil rakyat dapat membantu dan meluangkan waktu, untuk memanggil dan membahas terkait akses jalan yang telah lama didiamkan saja.
"Oleh karena itulah, kami berharap Anggota DPRD dari daerah pemilihan (Dapil) 3 ini, dapat menjembataninya sehingga permasalahan tuntas," harap Sunandar.
BACA JUGA:Reses Dapil II DPRD Palembang Tampung Keluhan Warga, Ini Yang Mendominasi Di Tiga Kecamatan
Terpisah, Anggota DPRD Lahat, Baktiansyah SP menerangkan, memang persoalan tersebut telah lama terjadi. Bahkan secara pribadi pun telah menyampaikan kepada perusahaan untuk bertindak dengan memperbaiki akses jalan.
"Saya sendiri menerima banyak laporan dari penduduk sekitar. Dan langsung disampaikan kepada perusahaan terkait untuk meresponnya, tapi kenyataannya tidak ada pergerakan sedikitpun," tegas Politisi Partai Perindo ini.
Senada, Anggota dewan lainnya sekaligus Wakil Ketua Komisi 1, Ardiansyah menyarankan, pihaknya dalam waktu dekat ini akan memanggil perusahaan untuk melaksanakan rapat dengar pendapat (RDP), termasuk juga pihak-pihak terkait lainnya.