Dikisahkan saat itu Putri Dayang Merindu merupakan seorang selir dari Prabu Amir Rasyid, penguasa Kerajaan Ogan saat itu.
Pada suatu hari saat sang putri mandi di muara Sungai Semuhun, melintaslah Si Pahit Lidah dan berniat ingin menyapa sang putri.
Namun, merasa tak dihiraukan sang putri, Si Pahit Lidah berucap, “Sombong sekali putri ini, diam seperti batu”. Seketika, putri Dayang Merindu berubah menjadi batu.
Si Pahit Lidah kemudian menuju desa tempat tinggi Dayang Merindu.
Saat menjumpai desa itu tampak sepi, Si Pahit Lidah pun bergumam, “Betapa sepinya desa ini, tak ubahnya sebuah goa”.
Desa itu pun kemudian berubah menjadi goa. *
Kategori :