MARTAPURA, KORANPALPRES.COM - Feri adalah guru PPPK di SDN 3 Jayapura, Kabupaten OKU Timur, Sumsel.
Perjuangan Feri cukup sulit untuk menempuh ke Sekolah. Pada pukul 06.00, Feri sudah bersiap siap untuk kesekolah mengunakan motornya.
Maklum sekolah ia tempat mengajar cukup jauh dengan kondisi jalan yang amat ekstrim.
Setiap hendak mengajar, Feri harus melalui medan yang tak mudah ditambah lagi jarak rumahnya di Kecamatan Martapura sekitar 35 kilometer menuju tempat mengajar.
BACA JUGA:49 Kelulusan PPPK OKU Diduga Dirampas, Oknum Tak Bertanggung Jawab Terlibat
BACA JUGA:Wawako Ingin Peserta Orientasi PPPK Serius Tingkatkan Kompetensi
Saat musim kemarau, perjalanan Peri bisa ditempuh dalam satu setengah jam.Namun ketika musim hujan tiba, durasinya bisa membengkak menjadi lebih dari dua jam bahkan kadang lebih.
Penyebabnya adalah kondisi jalan yang rusak parah, terutama mulai dari Dusun Talang Durian, Desa Mendah, Kecamatan Jayapura, hingga ke lokasi sekolah.
“Kalau hujan, jalan jadi lumpur. Mobil-mobil bisa terjebak berhari-hari. Orang sini menyebutnya jalan tauhid, karena siapa pun yang lewat situ pasti ingat Allah terus, istighfar sambil dorong kendaraan,” ujar Feri sambil tertawa kecil mengenang perjalanan-perjalanan sulitnya, Jumat (02/05/2025).
Jalan berlumpur, berbatu, dan bergelombang bukan satu-satunya tantangan.
BACA JUGA:622 Peserta PPPK OKU Dinyatakan Lulus, Berikut Persyaratan yang Harus Dilengkapi
BACA JUGA:Kabar Gembira! Pendaftaran PPPK OKU Timur Resmi Diperpanjang, Ini Jadwalnya
Medan yang harus dilalui Feri membentang di antara kebun karet dan ladang jagung, melewati wilayah yang jarang ada pemukiman.Ia pernah mengalami ban pecah, rantai putus, busi motor rusak, dan bahkan kehabisan bensin di tengah jalan.
“Saya pernah dorong motor berkilo-kilo meter buat cari bengkel,” kenangnya.
Kerusakan jalan yang parah sering membuat kendaraan, terutama mobil, terjebak berhari-hari dalam lumpur.