PRABUMULIH, KORANPALPRES.COM - Asrama milik Pemerintah Kota Prabumulih yang terletak di kawasan Jakabaring, Palembang, akhirnya mulai dibersihkan dan diperbaiki setelah bertahun-tahun terbengkalai.
Banyak bagian bangunan sebelumnya mengalami kerusakan karena kurangnya perawatan.
Ketua DPRD Kota Prabumulih, Deni Victoria menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Pemerintah Kota Prabumulih dalam menata kembali asrama tersebut.
“Asrama ini dibangun dengan anggaran miliaran rupiah dan sangat buruk jika dibiarkan rusak begitu saja. Saya sangat mendukung upaya pembersihan dan perbaikannya,” ujar Deni Victoria SH MSi, Kamis 22 Mei 2025.
BACA JUGA:Terbengkalai dan Dikuasai Warga, Wali Kota Prabumulih Ultimatum Pengosongan Asrama
BACA JUGA:Waduh! Asrama Muslimah Rumah Tahfidz Quran Darussalam Dibobol, Barang-barang Ini Raib
Menurut pria yang kerap disapa DV ini menjelaskan, dalam kunjungannya bersama walikota beberapa hari kemarin, ada rasa kecewa atas kondisi asrama yang selama ini tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Gedung tersebut seharusnya bisa menjadi fasilitas penting bagi pelajar asal Prabumulih yang menempuh pendidikan di Palembang.
“Mestinya gedung ini dirawat dan dimanfaatkan sesuai peruntukannya, agar benar-benar memberi manfaat bagi warga, khususnya pelajar dan pelajar Prabumulih. Sebagai langkah awal, Pemerintah Kota Prabumulih telah menempatkan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) untuk pencegahan selama 1 x 24 jam guna mengamankan aset daerah tersebut," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, asrama yang dibangun memakai dana APBD Pemkot Prabumulih itu ternyata ditempati oleh warga yang bukan warga asli kota Prabumulih ataupun mahasiswa/mahasiswi yang berkuliah di Palembang.
BACA JUGA:SMA Negeri 17 Butuh Tambahan Asrama, Pj Gubernur Sumsel Janji Carikan Jalan
BACA JUGA:Kembali, Penyidik Kejati Sumsel Tahan Seorang Wanita Terkait Kasus Asrama Mahasiswa di Yogyakarta
Bahkan yang menghuninya ternyata secara ilegal menghuni bangunan asrama tersebut.
Melihat lokasinya cukup dekat dengan landmark Masjid Cheng Ho, bangunan tersebut tampak terlantar, sehingga membuat Walikota H Arlan geram.
Pantauan Walikota H Arlan, terlihat tulisan nama gedung nyaris tak terlihat karena tertutup lumut tebal, menjadi simbol nyata minimnya perhatian terhadap fasilitas ini.