Bahwa waktu itu hasil kopi dari Desa Sipatuhu memang merupakan produk unggulan yang menjadi satu satunya pemasok kopi ke negara Belanda.
"Terbukti dengan perkebunan kopi hasil sepeninggalan Belanda pada saat itu, karena iklim tropis dan tanahnya yang juga termasuk cocok untuk perkebunan kopi," jelasnya.
Perkebunan kopi di OKU Selatan lanjutnya khususnya di Desa Sipatuhu tersebut sudah ada pada Zaman Penjajahan Belanda yang berpusat di Ranau.
Terbukti dengan banyaknya peninggalan peninggalan zaman Belanda pada saat itu membuktikan Bahwa OKU Selatan sekarang atau Ranau terdahulu adalah pusat perkebunan kopi Belanda.
BACA JUGA:Tips Bagi Petani Lahat Untuk Menghasilkan Produksi Kopi Yang Berlimpah
"Setelah menjadi kabupaten saat ini, bahwa kopi OKU Selatan salah satu produk yang akan menjadikan Kabupaten terkenal dengan khas cita rasa kopi itu sendiri yaitu Khas Kopi Asli OKU Selatan," ujarnya.
Dikatakannya,saat ini perkebunan kopi di OKU Selatan adalah perkebunan kopi rakyat berdasarkan luas lahan dari data BPS ada lebih kurang 7625 H Kebun Kopi, tetapi yang menghasilkan sekitar seluas 5320 H.
"Akan tetapi berdasarkan data yang ada pada tahun 2018, bahwa produktivitas Kopi OKU Selatan ini merupakan salah satu terendah di pasaran Indonesia, hanya rata rata kisaran 0,66 s/d 0,7 ton /Ha /tahun," katanya.
Ia menjelaskan, masalah tersebut yang akan menjadi tantangan bagaimana caranya bahwa Kopi OKU Selatan ini akan kembali jaya dengan luas lahan yang ada.
BACA JUGA:Mirip Mulak Ulu, Mata Pencaharian Mayoritas Warga Mulak Sebingkai Lahat sebagai Pekebun Kopi
Bahkan mungkin bisa bertambah produktifitasnya akan semakin meningkat, paling tidak di tahun 2022 sudah mencapai kisaran 1 ton /Ha /tahun, untuk menuju pencapaian tersebut pemerintah sudah melakukan beberapa langkah.
"Langkah yang pertama yang dilakukan, mereka punya komitmen bahwa kita sebagai Kabupaten OKUS akan melakukan pembinaan pembinaan, mulai dari kelembagaan tani kemudian budi daya kopi yang baik," katanya.
Selain itu membantu dalam bagaimana menciptakan kopi yang berkualitas termasuk membantu mencoba dalam pemasaran kopi yang berkualitas.
Mengingat bahwa kondisi anggaran di APBD Kabupaten OKU Selatan tidak akan mencukupi untuk melakukan perbaikan perbaikan kopi secara menyeluruh dan secara cepat.
BACA JUGA:Kecamatan Penghasil Beras Terbesar, Warga Kota Agung Juga Geluti Budidaya Kopi dan Karet
Ia menambahkan, Kabupaten OKU Selatan sudah mulai banyak dibantu oleh pemerintah, baik pusat maupun provinsi.