Seluruh responden menyatakan belum pernah menggunakan atau ditawari narkoba.
Namun, 5,3% mengaku memiliki teman yang pernah menggunakan narkoba.
Meskipun jumlah ini kecil, temuan tersebut menunjukkan bahwa narkoba tetap eksis di sekitar lingkungan kampus.
Dalam hal pengetahuan, 52,6% responden merasa cukup mengenal narkoba, tetapi hanya 5,3% yang mengaku memahami dampaknya secara mendalam.
BACA JUGA:Mahasiswa Universitas Andalas Kecam Tingginya UKT Kuliah Bebani Mahasiswa, ini Dampak Buruknya!
Ini menandakan adanya kesenjangan dalam kualitas edukasi yang diterima mahasiswa.
Sikap mahasiswa terhadap teman yang terlibat narkoba menunjukkan empati dan tanggung jawab sosial: 68,4% memilih untuk menasihati, sementara 31,6% memilih melapor ke pihak kampus.
Tidak ada responden yang memilih bersikap pasif atau diam.
2. Peran Kampus dalam Edukasi dan Pencegahan
Sebanyak 84,2% mahasiswa pernah mendapat penyuluhan tentang bahaya narkoba melalui kegiatan kampus.
Namun, 15,8% belum pernah mendapatkan informasi semacam itu.
Ketimpangan ini menunjukkan bahwa program edukasi kampus belum menjangkau semua lapisan mahasiswa.
Mahasiswa menyampaikan harapan agar kampus: