Kadang juga dipakai arababu, idiokoro, tahuri atau gong sedang.
“Namun iramanya hampir sama dengan Batanghari 9,” cetus Gloria.
Ia ikut mempraktekkan gitar tunggal Batanghari 9 di bawah tuntunan Seniman Ali Goik.
BACA JUGA:Pesta Rakyat Simpedes, BRI Mengedukasi Masyarakat dan Pelaku UMKM terhadap Layanan Keuangan Digital
Senada peserta Modnus PMM 3 Unsri lainnya, dari Sastra Inggris Universitas Sam Ratulangi yakni Vieri Edgar Junino Sumlang yang ikut tampil memetik gitar Batanghari 9.
Di Minahasa Sulawesi Utara urai Vieri, ada juga musik etnik yang disebut zani, zazanin, ma’zani, atau mahzanin.
Selain gitar tunggal juga dilengkapi alat musik modern seperti saxsopone, clarinet, overton, tuba, bas, tambor dan lain sebagainya.
Namun musik etnik Minahasa ini kreasi modernnya lebih kental karena pengaruh Barat cukup tinggi.
BACA JUGA:Serunya Wardah Color Expert Class, Edukasi Cara Pakai Make Up Sekaligus Belajar Cheese Burger
“Tetapi basik musiknya tetap gitar tunggal sehingga mempelajari Gitar Tunggal Batanghari 9 ini sangat menarik dan tidak terlalu sulit,” tukasnya.
Di penghujung kegiatan, Dr Dedi Irwanto sebagai dosen Modnus PMM Unsri berpesan untuk anak-anak muda peserta Modnus PMM Unsri 2023 agar ketika pulang lagi ke daerah asalnya mempunyai komitmen pelestarian budaya daerah yang dikunjungi.
“Saya ingin kalian punya kemauan dan berkomitmen untuk melestarikan berbagai budaya setempat yang ada, termasuk musik etnis,” katanya.
Dedi juga memberi apresiasi tinggi pada Seniman Ali Goik yang terus menggali musik tradisional berbasis Batanghari 9.
BACA JUGA:Festival Menggambar Nasional, Kolaborasi Nestle DANCOW dan Kemendikbudristek RI
Dia meminta pemerintah memberi kepedulian tinggi kepada para seniman di Sumatera Selatan.