PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Sumsel, AKBP Yenni Diarty SIK menjadi Inspektur upacara dalam acara pemakaman AKBP purn Abdul Manan Manap.
Yang meninggal pada Senin 25 Desember 2023 dikarenakan sakit, Prosesi upacara ini dilaksanakan di Pemakaman taman makam bahagia Pepabri, Kebun bunga, Kecamatan Sukarami Palembang pada Selasa 26 Desember 2023.
Sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap almarhum dilakukan upacara pemakaman kebesaran Polri yang bertindak selaku perwira upacara Kompol Abu Dani SH.
Dengan pembawa acara Briptu Tiara Permatasari serta pembaca riwayat hidup Bripka Dewi Sartika SH M Si dan bertindak Komandan upacara Ipda Fahlevi Sastra Kusuma SH.
BACA JUGA:Malam Tahun Baru, Jembatan Ampera Ditutup Tiga Jam, Ini Penjelasan Kapolrestabes Palembang
BACA JUGA:MANTAP! Densus 88 Antiteror Amankan 18 Terduga Teroris, Ini Penjelasan Kapolri
Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Sumsel, AKBP Yenni Diarty SIK menuturkan, bahwa almarhum merupakan sosok Bhayangkara yang senantiasa memegang teguh prinsip pengabdian.
Dan juga perjuangan serta terus memberi darma bakti kepada Institusi Kepolisian hingga akhir hayatnya dengan jabatan terakhirnya Gadik Instruktur SPN Betung Polda Sumsel.
Ia menyampaikan turut bela sungkawa yang sedalam–dalamnya. “Pada kesemapatan ini saya atas nama Pimpinan Polri Polda Sumsel menyatakan turut berbelasungkawa yang sedalam dalamya," ujarnya.
Serta memanjatkan doa semoga tuhan maha kuasa memberi ketabahan dan kesabaran serta bimbingan dan perlindungan kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan.
BACA JUGA:Puncak Arus Balik, Ini Prediksi dan Langkah Korlantas Polri Ambil Agar Lalu Lintas Lancar
BACA JUGA:Sertijab! Ini Harapan Kapolres Prabumulih Terhadap Pejabat Baru, Yuk Simak
AKBP Yenni juga mengatakan tentunya ujian ini sungguh sangat mengejutkan dan menyedihkan perasaan semua. “Tetapi allah yang maha kuasa telah menghendaki demikian," katanya.
Dan sebagai umat beragama yang percaya kepada kekuasaanya sudah selayaknya semua menerima dengan ikhlas setiap keputusan dan kehendaknya.
Lebih jelas AKBP Yenni menjelaskan semua merasa kehilangan atas kepergian almarhum. Sebagai seorang Bhayangkara yang selalu memegang teguh setiap prinsip perjuangan.