Pada periode tahun 1997-2000, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) sudah merealisasikan program 'Pemberian Makan Tambahan Anak Sekolah' dan menjangkau 2,3 juta siswa di luar Jawa serta Bali.
BACA JUGA:LUAR BIASA! Segudang Manfaat Buah Naga, Terbukti Ampuh Hilangkan Flek Hitam
BACA JUGA:Danau Aur Tutup! Gak Usah Khawatir, Ini Rekomendasi 3 Tempat Wisata Alam di Musi Rawas
Sementara sejak 2005-2010, WFP menjalankan program WFP School Feeding (Fortified Biscuit) dengan penerimaan manfaat sekitar 800.000 siswa di NTT, NTB, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Aceh, dan Jabodetabek.
“WFP telah menunjukkan bahwa setiap 1 dolar yang diinvestasikan dalam program ini dapat menghasilkan dampak ekonomi hingga 9 kali lipat,” ulas Hamdan.
“Dan itu belum termasuk potensi penciptaan 1,8 juta pekerjaan di Indonesia, sebuah angka yang tak bisa diabaikan,” timpalnya lagi.
Dengan sejumlah fakta yang mengungkap keunggulan program makan siang gratis ini, Hamdan optimis program tersebut dapat membuka pintu bagi anak-anak Indonesia untuk menuju masa depan yang lebih cerah serta membuka lapangan pekerjaan yang baru.
BACA JUGA:Yakin? Perayaan Malam Tahun Baru 2024 di Jakarta Bebas dari Politik, Ini Kata Pemprov DKI Jakarta
BACA JUGA:Apa itu iPhone Ex Inter? Inilah Perbedaannya Serta Kelebihan dan Kekurangannya
Diketahui, dalam sebuah kesempatan pada awal Desember 2023, Prabowo menyebut bahwa pemberian makan siang gratis ini telah menjadi salah satu program yang disarankan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"PBB mengatakan, program ini adalah langkah tepat untuk mengurangi kemiskinan, menghilangkan angka (anak) kekurangan gizi, dan stunting. Ini akan membawa suatu bangsa bangkit menjadi bangsa yang kuat," pungkas Prabowo.*