Kesejahteraan Hewan yang Diternakkan Masih Jarang Diberitakan, AFJ Gercep Lakukan Hal Tak Terduga

Senin 03 Nov 2025 - 15:51 WIB
Reporter : M Iqbal
Editor : M Iqbal

Padahal, mengakui hewan sebagai sentient being atau makhluk berakal berarti mengakui bahwa mereka memiliki hak untuk bebas dari rasa sakit, stres, dan ketakutan. 

BACA JUGA:Pertama di Indonesia! Cage-free District Yogyakarta Jadi Kawasan Bisnis yang Peduli Kesejahteraan Hewan

BACA JUGA:Mahasiswa Universitas Andalas Temukan Fakta Mengejutkan, Musik dapat Kurangi Stres pada Hewan Ternak

“Nah, media berperan penting dalam membangun empati publik terhadap mereka,” singgungnya.

Dalam konteks peternakan modern, praktik yang mengabaikan kesejahteraan hewan tidak hanya menyebabkan penderitaan bagi hewan.

Namun juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

“Seperti penggunaan kandang baterai atau kandang konvensional bagi ayam petelur,” sebut Elly. 

BACA JUGA:Seperti Apa Sosok Perempuan yang Sukses Mengelola Hewan Ternak di Desa Batumarta OKU Timur

BACA JUGA:Bisnis Hewan Ternak Pilihan yang Tepat? Berikut 5 Jenis Hewan Ternak yang Cukup Menguntungkan!

Dia menekankan, liputan yang berperspektif kesejahteraan hewan dapat membantu publik memahami prinsip-prinsip animal welfare secara lebih menyeluruh.

“Kami ingin mendorong jurnalis untuk menulis dengan empati tanpa kehilangan akurasi,” timpal Elly. 

“Ketika publik melihat hewan sebagai makhluk yang bisa merasa, bukan sekadar sumber pangan, maka perubahan sosial akan lebih mudah terjadi,” tukasnya.

Pelatihan ini sendiri menghadirkan 2 orang narasumber utama. 

BACA JUGA:Animal Friends Jogja Kenalkan Program Nabati Nusantara dan Launching E-Book Resep Gratis

BACA JUGA:Dorong Kesejahteraan Ayam dan Itik Petelur: Inisiatif Animal Friends Jogja untuk Diskusi Terpumpun

Antara lain, Prof Dr drh Pudji Astuti MP, Guru Besar Universitas Gadjah Mada, memaparkan konsep animal welfare dan sentient being.

Kategori :