Gak Banyak yang Tahu dengan Sosok M Danny Effendi, 2 Sejarawan Bongkar Habis di Sini

Kamis 04 Jan 2024 - 22:17 WIB
Reporter : M Iqbal
Editor : M Iqbal

“Kita harus ingatkan supaya masyarakat tidak lupa dengan nama tokoh Danny Effendi,” singgung pria kelahiran Pedamaran, Ogan Komering Ilir (OKI) ini. 

Terlebih timpal Dedi, buku ini mendokumentasikan banyak hal antara lain bagaimana peran yang dimainkan oleh para pelaku sejarah di masa Perang Kemerdekaan. 

Baik oleh kekuatan sipil maupun kekuatan militer serta kelasykaran rakyat. 

Para tokoh militer dan lasykar rakyat, sama-sama berjuang di medan tempur. 

BACA JUGA:Niat Mulia Komunitas Jeep di Palembang Antusias Sukseskan Peringatan Perang 5 Hari 5 Malam, Kira-Kira Apa Ya?

Dan selanjutnya dieksekusi kekuatan sipil di meja perundingan. 

Pertempuran dalam buku ini bukan persoalan menang-kalah, namun lebih jauh mengajarkan bagaimana pemimpin kita saat itu, baik sipil dan militer, bersiasat dan membuktikan bahwa pemerintahan di Sumatera Selatan saat itu masih ada. 

“Sehingga diakui secara nasional dan Internasional dan membawa pada pengakuan kedaulatan Indonesia,” tukas Dedi.

Di kesempatan yang sama, sejarawan dari Kampus UIN Raden Fatah Palembang Kemas Ari Panji mengatakan, Kolonel M Danny Effendi adalah seorang pejuang yang pada saat itu sebagai komandan dari Resimen XVII di Divisi II dan bermarkas di Prabumulih.

BACA JUGA:Sultan Palembang Puji Penulis Buku Sejarah Palembang Dalam Pantun, Kira-Kira Kenapa Ya?

“Setelah 25 Desember 1946, Danny Effendi mendapatkan informasi (kawat) dari Palembang bahwa kondisi di Palembang saat itu dalam keadaan waspada, jadi beliau berkesimpulan untuk mengambil bala bantuan untuk memperkuat keamanan di Palembang,” urai Panji.

Saat terjadinya Pertempuran 5 Hari 5 Malam di Palembang, Danny Effendi langsung memimpin pasukannya.

“Beliau dan pasukannya bertempur melawan Belanda di dekat Pasar Cinde itu, Lorong Lingkis sampai ke Charitas,” sebutnya. 

Danny Effendi jelas Panji merupakan tokoh yang tidak ingin kembalinya penjajahan  dan sosok pimpinan militer yang agak keras.

BACA JUGA:Anniversary Ke-3 Tahun Komunitas PPKN Sumsel, Simak Baik-Baik Petuah Sultan Palembang Darussalam

Panji menambahkan, Danny Effendi termasuk pihak yang tidak setuju adanya gencatan senjata dengan Belanda di Palembang karena meyakini Palembang memiliki peluang menang.

Kategori :