Bentuk netralitasnya, lanjut dia, Pangdam II/Swj telah mendistribusikan buku Netralitas dan juga membuat ilustrasi dalam wujud video.
"Diharapkan para personel kita dapat mudah memahami apa yang dilarang dan harus dilakukan. Termasuk ketika berinteraksi dengan masyarakat harus bersikap humanis dan norma aturan yang berlaku," tegasnya.
Pangdam juga, lanjut Kolonel Sapta, memerintahkan satuan jajarannya untuk memasang Baliho yang berisi nomor Hotline pengaduan masyarakat yang terkait dengan pelanggaran Netralitas Prajurit dan PNS dijajaran Kodam II/Swj.
Selain masalah netralitas TNI, lanjut Kapendam, Pangdam juga mengecek tugas Babinsa di lapangan dalam membantu kesulitan masyarakat.
Termasuk dalam upaya mengantisipasi bencana alam yang beberapa waktu itu terjadi di berbagai wilayah termasuk di Sumbagsel.
BACA JUGA:Prajurit Komando Distrik Militer Bagian Kodam II/Swj di Bengkulu Ini Jadi Ayah Asuh Stunting
BACA JUGA:Yonkav 5/DPC Raih Juara Ketiga Dalam Lomba Video Singkat Kodam II/Swj di Hati Rakyat
"Alhamdulillah, ternyata direspon bagus oleh Pemerintah Daerah termasuk Kepala Desa dan itu artinya aparat teritorial sampai Babinsa sudah turun ke lapangan," ungkapnya.
Untuk menghadapi bencana banjir dan longsor, kita sudah siapkan LCR, Personil dan alat lainnya sebagai tindak awal.
Babinsa akan turun kelapangan untuk mengecek apabila terjadi bencana banjir dan longsor serta melaporkan kepada Komando Atas pada kesempatan pertama.
Usai mengunjungi Kodim 0430/Banyuasin, Pangdam II/Swj melanjutkan agenda kunjungan kerjanya ke Kodim 0410/Musi Banyuasin.*