Saat itu, tempoyak tercatat adalah tempoyak Sumatera Selatan yang dicatat bersama dengan tanjak.
BACA JUGA:7 Cara Mengolah dan Konsumsi Minyak Zaitun Aman dan Sehat untuk Makanan
BACA JUGA:7 Makanan Legendaris Enak dan Hits di Bandung dengan Cita Rasa Khas Sunda, Apa Saja Ya
Dilihat dari sejarah tempoyak, proses fermentasi dari tempoyak ini tidak terlepas dari kecerdikan masyarakat melayu.
Saat itu, persediaan buah durian cukup melimpah, termasuk di Lubuk Linggau.
Sehingga nenek moyang saat itu menemukan cara untuk fermentasi buah durian menjadi tempoyak dengan cara fermentasi.
Dengan teknik fermentasi ini, buah durian akan lebih tahan lama sehingga tidak akan terbuang.
BACA JUGA:7 Makanan Legendaris Pagaralam yang Mengunggah Selera, Unik dan Lezat Dengan Bumbu Rempah yang Khas!
BACA JUGA:7 Makanan Legendaris Khas Palembang Ini Sangat Akrab di Lidah, Sekali Nyicip Dijamin Bikin Nagih
Namun, buah durian yang difermentasi ini tidak akan enak jika dimakan secara langsung.
Karena rasa asam dari daging durian membuat banyak orang tidak menyukainya.
Namun hal itu berbeda jika dibuat sebagai lauk, tempoyak biasanya dimakan bersamaan dengan nasi.
Lebih dari itu, pengolahan tempoyak saat ini juga sudah beragam mulai dari membuat brengkes, pindang tempoyak, sambal tempoyak dan lain sebagainya.
BACA JUGA:Makanan Legendaris Asal OKI Ini Jadi Bukti Kecerdikan Nenek Moyang, Ada yang Pernah Mencicipi?
BACA JUGA:Sudah Coba Belum? 4 Makanan Legendaris Ogan Komering Ilir Ini Bikin Ketagihan Loh
Tempoyak ini sebenarnya berasal dari Kerajaan Melayu pada abad ke-14.