"Kami berharap pemerintah kota Prabumulih meninjau ulang hasil dari kelulusan PPPK jalur pemadam kebakaran karena tidak sesuai peraturan kemendagri yang telah ditetapkan," ungkap Heri Susanto yang merupakan perwakilan Damkar kepada para awak media, Rabu 3 Januari 2024.
Heri Susanto yang biasa dipanggi tonex itu telah mengabdi selama 15 tahun membeberkan, dalam aturan itu menyatakan jika Honorer K2 (kategori 2) yang diprioritaskan itu adalah yang bekerja di instansi terkait.
"K2 yang diprioritaskan itu adalah K2 yang bekerja di bidang fungsionalnya, contoh jika dia bekerja di bidang pemadam kebakaran maka dia diprioritaskan, tapi 17 yang lulus justru tidak," katanya.
Bahkan dari 17 orang yang lulus tersebut tidak memenuhi syarat dimana ada yang tugas di rumah sakit, di kelurahan, di kecamatan dan lainnya justru bisa lulus di bidang pemadam kebakaran.
BACA JUGA:Damkar PALI Mendadak Heboh, Personil Berbondong bondong Lakukan Evakuasi Ini
"Harapan kami mohon kepada pemerintah kota Prabumulih khususnya PJ Walikota Prabumulih untuk meninjau ulang hasil pengumuman PPPK kota Prabumulih," bebernya seraya mengatakan pihaknya bekerja siang malam memadamkan api-api, memadamkan karhutla terasa percuma.
Hal senada disampaikan, Wuri Handayani mengatakan jika dari 17 orang nama yang lulus bukan honorer di pemadam kebakaran dan sesuai aturan tidak layak lulus. "Malahan nama-nama petugas pemadam kebakaran yang ikut seleksi dan nilainya besar justru tidak lulus, dibanding dengan mereka yang lulus nilai dibawah kami," katanya.
Jadi dari sisi aturan para petugas pemadam kebakaran yang ikut tes sudah memenuhi atau sesuai dan dari nilai tes justru mendapat nilai tinggi atau Prioritas 2 (P2).
"Dari berbagai sisi kami sudah memenuhi tapi malah yang tidak lulus. Untik itu kami mengharapkan pemerintah kota Prabumulih meninjau ulang pengumuman itu," harapnya.
BACA JUGA:Pemkot Palembang Buka Rekrutmen CANS dan PPPK 2024, Siapkan Persyaratannya! Tendik Bisa Ikut Seleksi
Disinggung apakah sudah menyampaikan ke PJ Walikota maupun BKPSDM, Wuri Handayani mengaku pihaknya belum menyampaikan karena berbagai masih menunggu apalagi baru masuk kerja setelah libur panjang tahun baru. *