ARAB SAUDI, KORANPALPRES.COM - Henderson pergi mengikuti jejak beberapa nama pemain terkenal lainnya eksodus ke Timur Tengah, setelah ia mengakhiri masa kerja gemilang selama 12 tahun bersama Liverpool.
Sejak bergabungnya Henderson di Liga Pro Saudi, pada awalnya dilaporkan ia mendapat penghasilan sekitar £700.000 per minggu.
Pria berusia 33 tahun ini menampik kabar tersebut dan beralasan bahwa kepindahannya ke Arab Saudi bukan lantaram bermotif finansial.
Namun ia masih dipercaya telah memperoleh penghasilan £350.000 per minggu di negara Teluk tersebut.
BACA JUGA:Mason Greenwood Bahagia dan Betah Bersama Getafe di Antara Spekulasi Tentang Masa Depannya
BACA JUGA:Assist De Bruyne Menjadi Pembeda Kemenangan Dramatis City atas Newcastle United
Salah satu alasan yang disampaikan Henderson ketika bergabung dengan Liga Pro Saudi adalah, keinginan untuk mengembangkan permainanya di negara tersebut dan memberikan pengaruh positif.
Alih-alih mendapat dukungan, langkahnya justru mendapat kritik pedas karena dukungannya terhadap Komunitas Pelangi.
Secara pribadi, Henderson telah banyak menyumbangkan pengaruhnya di lapangan untuk Al Ettifaq dengan menyodorkan lima assist dari 19 pertandingan di semua turnamen.
Tetapi secara tim, tim Gerrard telah menuai kegagalan tanpa kemenangan satu pun dari delapan laga terakhir mereka di Liga Pro Saudi, Al Ettifaq sedang dalam performa yang cukup menyedihkan.
BACA JUGA:Luka Modric Jadi Target Al-Hilal Untuk Menguasai Liga Pro Arab Saudi
BACA JUGA:Jepang Berpeluang Juara di Piala Asia 2023! Bagaimana dengan Timnas Indonesia?
Kegagalan meraih point penuh di delapan laga terakhir membuat Al Ettifaq kini hanya mampu becokol di posisi kedelapan klasemen sementara Liga Pro Saudi.
Hanya dengan raihan 28 poin jauh di bawah pemimpin klasemen Al-Hilal, dan parahnya klub juga kehilangan asisten manajernya, Ian Foster yang pergi ke Plymouth Argyle.
Rendahnya kehadiran dan animo penonton turut diyakini menjadi pemicu kuat keinginan Henderson untuk pergi, kembali ke Eropa.