Dengan rutin minum air putih, lansia dapat mencukupi kebutuhan cairan hariannya sekaligus mencegah kemungkinan terjadinya dehidrasi.
Selain itu, Anda dapat mengatasi inkontinensia dengan obat-obatan, stimulasi saraf, atau pembedahan. Namun, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter mengenai kondisi ini.
BACA JUGA:5 Manfaat Tanaman Sirih Merah, Dapat Mengurangi Kadar Kolesterol Jahat Dalam Tubuh
4. Demensia
Sindrom geriatri berikutnya yang terjadi pada lansia adalah demensia atau penyakit pikun. Demensia meliputi penurunan fungsi kognitif, kehilangan ingatan, perubahan perilaku dan masalah pada fungsi otak lainnya.
Oleh karena itu, demensia dapat mengganggu aktivitas sehari-hari lansia. Kondisi ini dapat disebabkan oleh proses penuaan alami, penyakit Alzheimer atau stroke berulang.
Namun demensia juga bisa terjadi akibat trauma kepala, gangguan hormonal, malnutrisi pada lansia, dan lain-lain.
BACA JUGA:Cara Turunkan Kolesterol Resep Sehat JSR dr Zaidul Akbar, Ampuh Dengan 4 Ramuan Sederhana Ini
Cara Mengatasinya: Jika ada anggota keluarga yang mengidap penyakit ini, ada baiknya mencoba pergi ke konseling.
Penderita demensia lanjut usia biasanya tidak diberi konseling sendiri, melainkan bersama anggota keluarga lainnya.
Tujuannya adalah memantau kondisi pasien dan mempertimbangkan penggunaan alat bantu memori. Dalam proses ini, dukungan keluarga tentunya sangat membantu para lansia dengan sindrom geriatri.
Jadi, jika Anda memiliki anggota keluarga yang menderita demensia, dukunglah mereka agar cepat pulih. Dengan cara ini, para lansia bisa hidup lebih sehat dan bahagia.
BACA JUGA:Hati-hati, 5 Gejala Kolesterol Tinggi yang Harus Diwaspadai! Nomor 3 Sering Dialami
5. Delirium
Selanjutnya, sindrom geriatri pada lansia merupakan gangguan jiwa yang biasanya menyebabkan kebingungan akut pada pasiennya.
Saat mengalami delirium, lansia biasanya kehilangan kesadaran terhadap lingkungan sekitarnya. Kondisi ini biasanya terjadi sangat cepat, berlangsung dari berjam-jam hingga berhari-hari.