Mulai dari gangguan penglihatan, gangguan pendengaran pada orang lanjut usia, hingga refleks tubuh yang tidak sebaik saat masih muda. Bahkan, lansia bisa saja terjatuh karena mengalami gangguan keseimbangan.
Keseimbangan tubuh pada lansia dapat disebabkan oleh berbagai gangguan kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung, atau gangguan fungsi kelenjar tiroid, saraf, dan pembuluh darah.
Hal ini dapat menimbulkan trauma fisik dan psikososial pada lansia, seperti kehilangan rasa percaya diri, kecemasan, depresi dan takut terjatuh kembali.
BACA JUGA:7 Kebiasaan Ini Bisa Menyebabkan Penyakit Asam Urat, Nomor 2 Umum Terjadi
Cara mengatasinya: Sebagai perawat geriatri, Anda harus memberi tahu dokter jika seorang lansia menderita sindrom geriatri dan terjatuh karena kehilangan keseimbangan.
Penanganan yang diberikan oleh tim medis biasanya berupa fisioterapi untuk meningkatkan pergerakan dan keseimbangan lansia.
Selain tim medis, mereka juga melatih lansia berjalan dan mencegah terjatuh. Namun, para lansia harus dibantu untuk menghindari kebiasaan tidak sehat, seperti merokok atau minum minuman beralkohol.
Pasalnya, kedua hal tersebut dapat menurunkan massa tulang dan meningkatkan risiko patah tulang pada lansia.
BACA JUGA:Jangan Anggap Remeh! Ini Dia 5 Tanda Kalau Kamu sedang Terkena Darah Tinggi
3. Ngompol
Ngompol juga bisa menjadi sindrom geriatri pada lansia. Menurut National Institute on Aging, inkontinensia urin mengacu pada ketidakmampuan menahan kencing pada waktu yang tidak tepat dan tidak diinginkan.
Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita berusia lanjut. Namun kondisi ini tidak sesederhana itu. Pasalnya, inkontinensia justru bisa memicu masalah kesehatan lainnya.
Salah satu contohnya adalah dehidrasi, karena pasien cenderung kurang minum di tempat tidur karena takut mengompol.
BACA JUGA:Bisa Dicoba! Bumbu Dapur Ini Bisa Melumpuhkan Kolesterol dan Darah Tinggi
Cara Mengatasinya: Untuk mengatasi salah satu gejala sindrom geriatri pada lansia tersebut, dokter menganjurkan agar lansia mengurangi konsumsi minuman berkafein seperti teh dan kopi.
Pasalnya, kedua jenis minuman tersebut mampu meningkatkan produksi urin. Meski begitu, para lansia harus tetap rajin mengonsumsi air putih.