Mayoritas kasus diare hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun terkadang, diare bisa menjadi sangat parah dan berlangsung selama berminggu-minggu.
Jika diare tidak ditangani dengan baik, tubuh akan kehilangan cairan penting, yang dapat menyebabkan syok dan dehidrasi.
Frekuensi buang air besar yang lebih tinggi dari biasanya merupakan ciri khas dari kondisi ini. Mengonsumsi makanan yang tercemar kuman, virus, atau parasit menjadi penyebab diare.
BACA JUGA:Intensitas Hujan Tinggi, Kodim 0405/Lahat Laksanakan Siaga Bencana Alam
Bakteri penyebab diare adalah kolera, salmonella, shigella, dan E. Coli. Diare seringkali berlangsung beberapa hari, meski terkadang berlangsung berminggu-minggu.
4. Penyakit kulit
Hujan dan banjir membawa banyak mikroorganisme yang dapat menyebabkan kerusakan kulit. Kulit akan terasa gatal karena bakteri.
Selain bakteri, jamur juga bisa menyebabkan iritasi kulit. Infeksi jamur pada kulit biasanya menyerang bagian lipatan tubuh, seperti payudara dan selangkangan.
BACA JUGA:Sempat Hujan Sejak Sore, Malam Tahun Baru Warga Bikin Acara Sendiri
5. Tipes
Bakteri Salmonella typhi yang dapat masuk ke sistem pencernaan melalui mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar menjadi sumber penyakit ini. Suhu tinggi adalah gejala penyakit ini.
6. Leptospirosis
Leptospira sp merupakan bakteri yang ditularkan melalui urin tikus menjadi penyebab penyakit ini.
BACA JUGA:Diguyur Hujan, Polrestabes Palembang Tetap Gelar Upacara Kenaikan Pangkat, Yuk Lihat
Kondisi ini akan mengakibatkan kulit menguning dan mukosa menjadi kering.
Sembelit atau diare sering terlihat bersamaan dengan penyakit ini.