2. Demam berdarah
Nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus menggigit manusia untuk menularkan virus demam berdarah, yang disebarkan oleh nyamuk yang membawa genangan air dan sampah.
Nyamuk jenis ini tumbuh subur di daerah yang terdapat genangan air, terutama di pot dan waduk.
Gigitan nyamuk Aedes aegypti merupakan sumber penyakit demam berdarah. Penyakit ini mengakibatkan gejala mirip flu dan suhu tinggi.
Demam berdarah menimbulkan risiko serius bagi kehidupan jika tidak diobati.
Oleh karena itu, musim hujan merupakan saat dimana kasus demam berdarah cenderung terjadi.
Demam, sakit kepala, bercak merah pada kulit, serta rasa tidak nyaman pada otot dan tulang merupakan beberapa gejala yang mungkin dialami pasien DBD.
Kondisi yang sering terjadi saat banjir ini berisiko menimbulkan konsekuensi seperti syok dan pendarahan jika tidak segera ditangani.
BACA JUGA:4 Pawang Hujan Beraksi Saat Konser Dewa 19 di Ogan Ilir, Begini Rekayasa Cuaca yang Dibuat!
Penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti yang sering terjadi pada musim hujan saat populasi nyamuk sedang tinggi
Penyakit demam berdarah dapat dihindari dengan melakukan 3M plus, antara lain mengosongkan bak mandi, menutup wadah air, menggunakan barang bekas, dan melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).
3. Diare
Banjir dan pencemaran air, yang dapat menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan polusi seperti diare, sangat erat kaitannya dengan musim hujan.
BACA JUGA:4 Kecamatan di Muratara Langganan Banjir di Musim Penghujan, Catat! Mungkin Termasuk Kecamatan Kamu
Sejumlah faktor, seperti mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit, dapat menyebabkan diare.