Menurut Darmawansyah, jika melihat kondisi banjir yang semakin serius, pihaknya mendorong koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten PALI dan Puskesmas Tanah Abang untuk menyediakan bantuan obat-obatan.
"Jadi evakuasi warga yang terdampak banjir menjadi opsi utama untuk mengantisipasi kenaikan debit air. Makanya kita terus melakukan monitoring, untuk menghadapi situasi yang mungkin semakin serius di wilayah Kecamatan Tanah Abang," jelasnya.
Terpisah, banjir juga terjadi di delapan desa di Kecamatan Penukal dan Kecamatan Abab. Kedelapan desa tersebut yakni Desa Babat, Desa Purun, Desa Sepantan, Desa Gunung Raja, Desa Mangku Negara Timur, Desa Gunung Menang, Kecamatan Penukal dan Desa Betung dan Desa Pengabuan, Kecamatan Abab.
Dimana, ada dua desa yang dengan ketinggian air mencapai satu meter, atau sebatas pinggang orang dewasa. Dua desa itu yakni Desa Babat dan Desa Purun, Kecamatan Penukal.
BACA JUGA:Tinjau Warga Terdampak Banjir, Pj Bupati Muara Enim Salurkan Bantuan Tanggap Bencana
Banjir di delapan desa tersebut, akibat diguyur hujan terus menerus dalam sepekan terakhir ini.
Sementara, dua desa ini terendam akibat meluapnya sungai Sebagut dan sungai kecil lainnya di Kecamatan Penukal, sedangkan untuk Desa lainnya masih berada disekitaran mata kaki sampai lutut orang dewasa.
Kapolsek Penukal Abab, Iptu Arzuan SH mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan di delapan desa yang terdampak banjir.
Karena, tidak menutup kemungkinan apabila hujan terus menerus rumah warga akan terendam oleh luapan sungai Sebagut dan sungai kecil lainnya.
BACA JUGA:Peduli Banjir, Pemda Muratara Ketuk Pintu Hati Para Dermawan untuk Korban yang Terdampak Banjir
"Rata- Rata rumah yang terdampak bencana banjir berada di pinggir sungai Sebagut. Kami menghimbau kepada masyarakat supaya waspada dan hati-hati terutama anak anak agar tidak bermain ditengah banjir," tukasnya. *