Kewajiban berpuasa sebulan penuh pada bulan Ramadhan baru dimulai pada tahun kedua Hijriah.
Menurut riwayat lain, Nabi, para sahabatnya dan kaum muslimin berpuasa pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan Qomariyah sebelum perintah puasa Ramadhan.
Selain itu, mereka juga biasanya berpuasa pada tanggal 10 Muharram hingga perintah wajib berpuasa di bulan Ramadhan.
Perintah puasa Ramadhan ini berdasarkan firman Allah SWT yang arinya sebagai berikut:
BACA JUGA:Tips Menjaga Kesehatan Saat Puasa, Kunci Utamanya Memilih Waktu Makan Malam yang Tepat
“Bagi orang-orang yang beriman, bahwa puasa diwajibkan atas kamu, maka diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa", (Al-Baqarah: 183).
Berdasarkan penjelasan di atas, nampaknya puasa Asyura tidak ada hubungannya dengan Husain bin Ali bin.
Abi Thalib, sering dikenang oleh kaum Syi'ah. Namun sebagian umat Islam, termasuk umat Islam yang tinggal di Indonesia, rutin menjalankan puasa Asyura.
Karena Nabi sendiri biasa berpuasa pada hari Asyura. Bahkan, Nabi SAW memerintahkan umat Islam untuk berpuasa pada hari ini juga.
BACA JUGA:Makanan Legendaris Ini Bulat Keras Tanpa Rasa, Takjil Istimewa Saat Berbuka Puasa
Menurut Ibnu Umar RA, Rasulullah berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan beliau (Ibnu Umar) untuk berpuasa juga.
Namun ketika datang perintah puasa Ramadhan, Nabi SAW menolak puasa Asyura.
Menurut perintah Nabi untuk berpuasa Asyura, Bukhari, Ahmad dan Muslim mengatakan itu setelah beliau sampai di Yatsrib (Madinah).
Tepatnya sekitar setahun setelah Nabi SAW dan para sahabatnya menetap di Madinah.
Nabi SAW tiba di kota itu pada Rabiul Awal sedangkan perintah puasa Asyura diberikan pada awal tahun kedua.