Dengan alat yang makin canggih, diharapkan kemampuan deteksinya kian baik sehingga proses pembuatan fatwa akan makin baik pula.
“Alat ataupun sistem yang dikembangkan itu hanya tool, sarana untuk membantu mufti membuat fatwa. Kira-kira begitu,” ujar Widodo.
Dalam keterangan pers ini, Wapres juga didampingi oleh Wakil Gubernur Jatim Emil E. Dardak dan Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi. (RR/SK-BPMI, Setwapres)
Menyikapi masalah itu, Irwan Alnarus Kautsar PhD dosen pada Program Studi (Prodi) Informatika, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dilansir dari laman umsida.ac.id memberikan pandangannya tentang hal tersebut.
BACA JUGA:Wapres Yakin Masyarakat Bisa Diedukasi Berperilaku Bersih dan Menjaga Lingkungan
Menurutnya munculnya Teknologi AI tidaklah jauh berbeda seperti kemunculan teknologi-teknologi lainnya.
“Seperti lahirnya teknologi pesawat terbang, telepon, internet dan jaringan telekomunikasi 5G,” ujar Irwan sambil menjelaskan bahwa AI adalah temuan layaknya temuan manusia lainnya.
Namun sepertinya fenomena AI kali ini ada perasaan berbeda dengan yang temuan sebelumnya.
Contoh AI yang sudah kita dengar dewasa ini seperti komputer yang bermain catur hingga mobil yang mengendarai sendiri.
BACA JUGA:Permintaan Pasar Global Terhadap Produk Halal, Wapres Bilang Standar Halal Kita Sudah Diakui Dunia
Dengan menggunakan teknologi AI komputer dapat dilatih untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu dengan memproses sejumlah besar data dan mengenali pola dalam data.
“Teknologi AI ini sebenarnya merupakan sebuah konsep teknologi yang mana manusia mendesain sedemikian rupa agar mesin tersebut dapat belajar mandiri (Indpendent Learning Machine),” tutur Irwan.
Mesin itu, lanjutnya memberikan luaran/output berdasar data-data lampau yang sudah tersimpan di database dan/atau data-data yang diolah berdasar perhitungan statistik.
Meski demikian, fenomena AI yang canggih ini membuat anggapan di masyarakat tentang bakal banyaknya peran para pakar yang diambilalihnya.
BACA JUGA:Wapres Ajak Tokoh Bangsa Merawat Keutuhan Negara dengan Akal Sehat dan Hati yang Bersih
Salah satunya termasuk boleh jadi peran ulama dalam mengatasi persoalan keagamaan.