Namun, Irwan membantah pandangan awam tersebut.
Ia menjelaskan bahwa sebenarnya AI tidak akan mampu menggantikan peran manusia di masa depan dalam hal problem solving hal baru.
Sebab, kata dia, AI tersebut tidak dibekali dengan kemampuan problem solving layaknya manusia.
BACA JUGA:Buka Perdagangan BEI Tahun 2024, Wapres Paparkan Strategi Majukan Pasar Modal Indonesia
“AI akan memberikan output sesuai kasus eksisting dengan nilai bobot yang serupa dan tidak memiliki keampuan untuk berpikir kreatif ia hanya sebuah program,” ujar Irwan menambahkan penjelasan tentang cara kerja AI.
Jadi Irwan pun meluruskan opini publik bahwa AI bisa menggantikan peran-peran keagamaan yang ada pada ulama.
“Insyaallah jawaban dari AI sepertinya tetap merujuk fatwa ulama. Sehingga peran ulama tidak dapat digantikan,” ujarnya menandaskan.*