7. Sistem Mata Uang Standar Emas (1800-1900 M)
Pada abad ke-19, banyak negara mengadopsi sistem mata uang standar emas dimana nilai mata uangnya dikaitkan dengan jumlah emas yang dimiliki negara tersebut.
Sistem ini bertahan hingga Perang Dunia I, ketika tekanan ekonomi membuat sistem ini sulit dipertahankan.
BACA JUGA:Ini Sejarah Hari Ibu di Indonesia, dan Begini Tradisi Hari Ibu di Berbagai Negara
8. Munculnya uang kertas fiat (setelah Perang Dunia Kedua)
Setelah Perang Dunia Kedua, sebagian besar negara beralih ke sistem perbankan fiat dimana nilai mata uang tidak lagi terikat pada logam mulia.
Hal ini meningkatkan fleksibilitas pengelolaan kebijakan moneter, meskipun menimbulkan risiko inflasi.
9. Era Digital dan Uang Elektronik (2000an)
BACA JUGA:Bukan Legenda Sura dan Baya, Begini Asal Usul dan Sejarah Kota Surabaya, Wajib Kamu Tau!
Abad ke-21 menyaksikan kebangkitan teknologi yang membawa kita memasuki era uang digital.
Kartu kredit, transfer bank elektronik, dan mata uang kripto seperti Bitcoin adalah bagian dari sistem keuangan modern.
Sejarah asal usul uang mencerminkan perubahan kompleks dalam struktur sosial, ekonomi, dan teknologi masyarakat.
Dari barter primitif hingga uang digital yang dapat diakses secara global, perkembangan ini terus membentuk cara kita memahami dan berinteraksi dengan nilai.*
BACA JUGA:TAHUKAH KAMU! Ilmu Arkeologi Ternyata Bisa Bantu Pembelajaran Sejarah, Begini Kata Dosen Unsri