"Pada tahun 2000an Bank SumselBabel pernah bekerjasama dengan para seni rupa dalam sebuah karya," kenangnya.
Sehingga seni rupa juga bagian dari sejarah Bank SumselBabel, bahkan bagi Bank SumselBabel seni rupa itu sangatlah penting, karena hal itu merupakan bagian dari sub skill.
"Sub skill ini kita menilai merupakan kemampuan tambahan seperti bermain piano, seni rupa ini dan lainnya," tegasnya.
Untuk karya yang dibawa sambung Iqbal, lebih menonjolkan ekspresi, kritik sosial lingkungan, hingga ekologis.
BACA JUGA:Tol Palindra Tutup Sementara, Waktu Buka Cak Disini Ya
"Untuk jiwa saya sendiri terkait dengan alam seperti air, hingga kebudayaan lokal," urainya.
Dia berpesan kalau melukis itu sangat penting karena akan mengasah subskill dan kreativitas hingga lahirnya inovasi baru.
Adapun karya yang dibawanya yakni Paus Tanah Wangko, Rasbora Scarcita, Belida Scarcita, Seluang Mudik, Antu Banyu, Sungai Surut2 (nganjok).
Kemudian, Sedasir Gajah Itu, Berburu Sedasir, Kebun Repangan, Cik Ayu Ning Dep, Racun Terbang, Pusis Seluang, Tuguk Sembilan Sungai Seberang, Pemain Dambus, Generasi Rebahan. *
Artikel ini sudah tayang di palpres.disway.id dengan judul "Seniman Palembang ini Pamer 30 Karya Lukisnya di Aula Bank SumselBabel, dari Seluang Mudik hingga Antu Banyu".