Sementara itu, Kepala Dinas PRKPP Lahat, Limra Naufan ST MT menyebutkan, bahwasanya pada tahun ini setidaknya ada 700 pemukiman RTLH akan dibedah.
"Petugas akan mendatangi 37 desa se Kabupaten Lahat yang telah usulannya masuk. Dan waktu dekat ini akan di survey apakah masuk dalam kriteria yang ditetapkan," paparnya.
Ia menerangkan, untuk anggaran bedah rumah ini sebesar Rp 20 juta, dengan tipe rumah 6x6 meter persegi.
Kalaupun pemilik rumah ingin membesarkan berarti mereka mesti menambahkan dananya sendiri.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Bedah Rumah Milik Warga Gunung Katun Tinggal Finishing
"Silahkan mereka ingin berbentuk bagaimana rumahnya nanti, yang pasti dari Pemkab Lahat berjumlah Rp 20 juta hingga rampung," ucap dia.
Limra Naufan mengingatkan, biaya tersebut untuk besarannya tidaklah cukup.
Selain itu, ada juga program serupa berasal dari pihak ketiga atau perusahaan dan Badan Amil dan Zakat Nasional (Baznas).
"Kalau Baznas hanya 1 unit rumah tapi dananya mencapai Rp 30 juta, pun dengan perusahaan berbeda dengan dari pemerintah. Hanya saja, dari segi jumlah kita mengakomodirnya tinggal menunggu hasil dari survey," imbaunya.
BACA JUGA:Jaga Ketahanan Pangan Pemdes Pagarjati Lahat Bagikan Bibit Alpukat, Satu Keluarga 5 Batang
Secara tidak langsung, dipaparkan dirinya, bedah rumah yang awalnya RTLH menjadi RLH, selain mengurangi jumlah kemiskinan ekstrem, pun dapat membantu mengubah status desa.
"Indeks membangun desa (IDM), kemiskinan ekstrem dan stunting, adalah indikator kinerja dari sebuah desa, sehingga status yang mereka sandang akan berubah menjadi lebih baik," tukas dia. *