MURATARA - Petani di Kabupaten Muratara, propinsi Sumsel terpaksa menunda masa tanam.
Di Kabupaten Muratara ada empat komoditi yang sedang di galakkan Pemerintah yakni petani padi, cabai, bawang merah dan jagung.
Empat komoditi yang saat ini sedang dilakukan penundaan musim tanam, karena lahan kekeringan akibat musim kemarau terlebih atau elnino.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Ade Meiri Siswi menyebutkan para petani menunda masa tanam karena lahan mengalami kekeringan yang hebat.
BACA JUGA:Aneh, Isi BBM Subsidi Pengendara Wajib Mengisi Dexlite Dahulu, Ini Alasan SPBU Rambang Niru PALI
"Di tunda dulu tanamnya, karena kondisi lahan kering. Kita lihat saja nanti, masuk penghujan petani dengan cepat melakukan penanaman bibit," kata Ade belum lama ini.
Ia menyebutkan menolehkan 2022 Oktober sudah dilakukan penanaman karena di musim penghujan.
"Tidak masalah, stok benih tetap terjaga karena di tunda saja menanamnya,"katanya.
Pada 2023 pemerintah ada fokus empat komoditas, anntara lain bawang merah, cabai merah, padi dan jagung.
BACA JUGA:Gelontorkan Rp27,4 M Untuk Bangun Akses Transportasi Desa Di Lahat, Ini Desanya
Ade menyebutkan program nasional fokus lumbung pangan Sumsel fokus pada GSMP, sementara Kabupaten Muratara sendiri fokus pada empat komoditi untuk basis GSMP.
"Di Sumsel ada dua inovator yakni inovator UMKM dan inovator GSMP. Nah di Kabupaten Muratara sendiri sudah berjalan yakni bawang merah, hasilnya sangat positif,"katanya.
Program penguatan GSMP ini ditujukan untuk mengatasi dampak resesi ekonomi, dan mengoptimalkan lahan terlantar di Muratara agar lebih produktif.
"Kita akan membuat dua desa percontohan dan saat ini masih disurvei desa mana yang bisa memenuhi kriteria, tentunya masih di fokuskan di satu kecamatan yakni di Rawas Ulu," katanya.
BACA JUGA:Aneh, Isi BBM Subsidi Pengendara Wajib Mengisi Dexlite Dahulu, Ini Alasan SPBU Rambang Niru PALI