Seperti seseorang mengatakan dalam yang doanya, “Ya Allah, aku meminta syafa’at Nabi-Mu.”
Ini adalah cara meminta syafa’at yang diperbolehkan.
Bukan dengan meminta langsung kepada Nabi Muhammad shallallahu alayhi wa sallam seperti mengatakan, “Yaa Rasulullah, berilah aku syafa’atmu.”
BACA JUGA:5 Tantangan Mengganti Utang Puasa Ramadan, Jangan Lupa Puasa Qadha Sebelum Ramadan 2024
BACA JUGA:5 Tips Menghadapi Tantangan dalam Mengganti Utang Puasa Ramadan, Nomor 3 Butuh Niat Kuat
Apalagi dengan cara menyerahkan sebagian ibadah kepada makhluk dengan maksud meraih syafa’atnya.
Lantaran cara-cara seperti ini adalah cara yang dilakukan oleh orang-orang musyrikin zaman dahulu.
Dalam Alquran surat Yunus ayat 18, Allah Ta’ala berfirman: “Dan mereka menyembah kepada selain Allah, sesuatu yang tidak memudharati mereka dan tidak pula memberikan manfaat dan mereka berkata: “Mereka adalah pemberi syafa’at bagi kami disisi Allah”.
Katakanlah: “Apakah kalian akan mengabarkan kepada Allah sesuatu yang Allah tidak ketahui di langit maupun di bumi?”. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka sekutukan.”
BACA JUGA:Ini Mitos Seputar Puasa Ramadan yang Sering Dipertanyakan Umat Islam
BACA JUGA:Kapan Puasa Ramadan Pertama Kali Dikerjakan? Nabi Allah Ini yang Pertama Melakukannya
Demikianlah penjelasan ringkas mengenai syafa’at dari Ustaz Abdullah Roy dalam halaqah silsilah ilmiyah belajar tauhid.
Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di koranpalpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA koranpalpres.com".