Cara Menanam Cabai Rawit di Lahan Kering
Ada sejumlah kelebihan dan kekurangan menanam cabai rawit di lahan kering. Kelebihan pertama, budidaya cabai rawit bisa dilakukan di lahan kosong yang sebelumnya terbengkalai.
Selama ini, di kawasan perkotaan maupun perkampungan, banyak lahan kering yang jarang dimanfaatkan.
Maka itu, penanaman cabai rawit dapat memberikan nilai lebih untuk lahan-lahan kosong, sekaligus jadi sumber ekonomi baru.
BACA JUGA:Ada Aktivitas Penambangan Liar di Hutan Lindung, Polres Lakukan Beberapa Hal Ini
Kelebihan lainnya dari menanam cabai rawit di lahan kering adalah meminimalisir jumlah air yang digunakan.
Cabai rawit merupakan tanaman yang sensitif dengan air. Jika terlalu banyak air, cabai rawit bisa menurun produktivitasnya.
Sementara itu, kekurangan budidaya cabai rawit di lahan kering terkait dengan pemeliharaannya.
Jika pemeliharaan tanaman tidak dikelola dengan baik, hasil budidaya cabai rawit bakal jauh dari maksimal.
BACA JUGA:Pidsus Kejati Sumsel Serahkan Pelimpahan Tersangka dan Barang Bukti Kejaksaan Kejari Muara Enim
Sebab, pemeliharaan yang asal-asalan membuat cabai rawit kekurangan nutrisi, serta rentan terserang hama penyakit.
Berikut ini Palembang Ekspres rangkum tata cara menanam cabai rawit di lahan kering seperti dikutip dari publikasi Kementerian Pertanian RI dan sejumlah sumber lain.
1. Persiapkan Media Tanam Cabai Rawit
Persiapkan media tanam cabai rawit dengan memilih tanah gembur dan memiliki pH (6-7). Bulan Maret hingga April merupakan waktu yang tepat untuk menanam cabai rawit.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Kunjungi Pasar, Harga Bahan Pokok di Sumsel Stabil
Biasanya pada bulan tersebut adalah akhir dari musim hujan dan cocok untuk penanaman cabai di lahan kering.