INACO Gandeng Schneider Electric Dalam Transformasi Digital Menuju Green Industry

Kamis 01 Feb 2024 - 10:03 WIB
Reporter : Aguz Pongki
Editor : Aguz Pongki

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu industri yang diharapkan berperan aktif dalam mencapai NZE ini.”

BACA JUGA:vivo Y100 5G Resmi Meluncur di Indonesia, Pre-order Sekarang dan dapatkan Penawaran Menarik

BACA JUGA:HR Outlook 2024: Menjelajahi 4 Pendekatan Proaktif di Tempat Kerja untuk Berkembang di Era Pergeseran Ekonomi

“Kami menyambut baik inisiatif PT Niramas Utama atau INACO dalam upaya dekarbonisasi, dan transformasi digitalnya menjadi green industry. INACO menjadi contoh bagi industri lainnya dalam implementasi industri 4.0 dan green industry. 

Kami berharap akan tumbuh lebih banyak lagi inisiatif-inisiatif seperti ini, agar daya saing sektor industri kita semakin meningkat di dunia internasional.” kata Putu.

“Pabrik kami di Bekasi menjadi proyek pertama digitalisasi sistem manajemen informasi produksi dan monitoring energi, dan menjadi bukti komitmen perusahaan dalam penerapan revolusi industri 4.0 secara bertahap. 

Tujuan utamanya untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, optimalisasi proses bisnis, pengembangan kompetensi SDM, dan juga pemenuhan tanggung jawab perusahaan terhadap penghematan energi dan pengurangan emisi karbon untuk mendukung tercapainya target SDGs. 

BACA JUGA:Samsung Innovation Campus Siapkan Kompetensi AI dan IoT untuk Generasi Muda Indonesia

BACA JUGA:Samsung Galaxy Rilis Daftar HP Harga 1 Jutaan dengan RAM Minimal 4GB, Kamu Minat yang Mana?

Kami percaya bahwa pencapaian target NZE Indonesia merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan swasta, lintas sektor dan menjangkau seluruh skala bisnis termasuk industri kecil dan menengah.” ucap Adhi Lukman, BOD PT Niramas Utama. 

“Terima kasih atas dukungan Kemenperin yang telah memfasilitasi perusahaan skala menengah seperti kami dalam pengembangan kompetensi melalui program vokasi dan bimbingan teknologi penerapan IR 4.0. 

Kami juga berterima kasih kepada Schneider Electric dan mitranya PT JETEC Indonesia yang telah menjadi mitra strategis kami.”

Adapun solusi EcoStruxure for Industry yang diterapkan pada tahap awal ini mencakup:

BACA JUGA:Bujang Gadis Universitas Kader Bangsa Ikuti Wardah Personal Color Expert Class dan Skin Pampering

BACA JUGA:Berikan Subsidi Hingga Rp15 Ribu, Pertamina Dukung Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak se-Sumsel

  • AVEVA system platform: IoT line monitoring & system alert berbasis perangkat lunak (software) yang dapat memberikan visualisasi menyeluruh terhadap operasional mulai dari bahan baku dan sumber daya hingga proses barang jadi di seluruh perusahaan secara real time.
    Memungkinkan pengintegrasian sistem aset meski dari berbagai merek sehingga dapat menekan biaya investasi dan implementasi yang lebih cepat.
  • EcoStruxure Power Monitoring Expert: sistem otomasi monitoring energi yang dapat memberikan wawasan terkait kesehatan sistem kelistrikan dan efisiensi energi untuk pengambilan keputusan yang tepat dalam upaya peningkatan kinerja.
  • Teknologi Augmented Reality: untuk diagnosa performa mesin secara virtual dan real time  melalui tablet android atau ipad tanpa harus membuka komponen mesin secara manual, mengetahui potensi terjadinya masalah pada mesin sebelumnya, untuk meminimalisir risiko operasional, meningkatkan efisiensi dan biaya yang lebih rendah dalam perawatan aset.

“Tantangan mendasar yang mayoritas dialami IKM saat ini adalah belum adanya visibilitas menyeluruh dan integrasi data terhadap manajemen sumber daya (energi, air, gas, dsb) dan aset yang dapat diperoleh secara cepat, akurat dan real time. 

Kategori :